Rabu, 27 Juli 2011

" OUR LOVE STORY " part 34

.

            Alvin berlari mengejar shilla, ia melihat shilla yang sedang berada disebrang jalan, tanpa pikir panjang Alvin pun langsung menyebrang jalan tanpa melihat kearah kiri dan kanan. Tiba-tiba sebuah mobil kencang sedang menuju kearahnya

“KAK ALVIN…. AWWAAASSS” teriak shilla
Brrraaakkkk….

Tabrakan pun tak dapat dihindari, tubuh Alvin menghantam mobil sehingga tubuhnya terhempas dengan jarak yang lumaian jauh

“kak Alvin” teriak shilla yang langsung menghampiri Alvin yang tersungkur dijalan
__skip__

@ rumah sakit

            Suasana hening terdapat pada saat ini, hanya tangisan seorang gadis yang terdengar. Sebuah tangisan kehawatiran dan penyesalan

“shilla” panggil seseorang pada gadis tersebut yang ternyata adalah shilla. Shilla pun mendongak kepalanya dan dilihatnya ify yang sedang berjalan kearahnya, ify ternyata tak datang sendirian, ada rio yang berjalan mengekorinya. Shila pun berdiri dan segera memeluk ify

“shill, gimana keadaan kak Alvin?” Tanya ify sambil membalas pelukan shilla

“koma, fy” jawab shilla lirih

“sabar shill, lo harus kuat” kata ify, shilla hanya mengangguk perlahan

“ini semua salah gue fy, gue yang nyebabin kak Alvin kecelakaan” kata shilla, ify pun melepas pelukan shilla

“ini bukan salah lo shill, ini kecelakaan”

“Alvin.. mana Alvin” kta seseorang perempuan yang tiba-tiba datang menghapiri rio, ify
dan shilla

“dimana Alvin?” lanjut orang tersebut panik yang ternyata mamanya Alvin

“dia koma tan” jawab shilla lirih sambil menunduk

“engga, kalian boong kan, Alvin tadi baik-baik aja” kata mamanya Alvin histeris, air matanya turun dengan derasnya, tiba-tiba dokter yang merawat Alvin pun keluar dari kamar rawat Alvin

“dok, gimana keadaan anak saya dok?” Tanya mamanya Alvin

“pasien mengeluarkan banyak darah, ia sangat membutuhkan darah golongan darah O
secepatnya, kebetulan stok darah O disini sedang habis” jelas dokter

“saya golongan darhnya O, dok” kata shilla

“yasudah, ayo ikut saya” kata dokter, shilla pun mengekorinya
__skip__


            Keadaan Alvin yang berangsur sembuh, ia sudah dipindahkan dari ruang UGD ke ruang rawat biasa. Sekarang sebuagian darah ditubuh Alvin adalah darah shilla, memang shilla jadi mendonorkan darahnya. Alvin yang sudah sadar, tetapi keadaaan ini bertolak
belakang dengan keadaan shilla, ternyata ia mengidap hipotensi atau tekanan darah rendah. Awalnya dokter memang melarangnya untuk mendonorkan darahnya, tetapi shilla tetap memaksa. Sekarang ia dirawat diruang ICU, keadaannya dari hari ke hari mulai melemah.

“ma,,,” panggil Alvin lirih

“iya, kenapa vin?”

“Alvin mau ketempat shilla mah”

“tapi kamu kan belum sembuh total vin”

“pliiss mah, semua ini kan gara-gara Alvin shilla jadi kayak gini” pinta Alvin

“iya, tapi kamu pake kursi roda ya” kata mamanya Alvin, Alvin pun hanya mengangguk

----


            Alvin dan mamanya memasuki tempat rawat shilla, dilihatnya shilla yang terbaring lemah dikasur dengan mata terpenjam dan infuse yang terpasang ditangan kanannya. Perlahan air mata Alvin terjatuh melihat orang yang ia sayangi terbaring lemah

“ma, bisa tinggalin Alvin sama shilla berdua disini?” Tanya Alvin, mamanya Alvin pun hanya tersenyum tipis dan keluar dari kamar rawat shilla. Alvin memutar roda kursi rodanya secara perlahan untuk mendekati shilla


“shill…” panggil Alvin lirih sambil memebelai rambut shilla

“aku udah coba kuat bertahan untuk kamu shill”

“dan kamu harus kuat bertahan demi aku shill”

“aku janji kalo kamu udah sembuh, kita jalan-jalan kemana yang kamu mau”

“yudah, aku duluan ya shill, aku juga harus istirahat, nanti kalo kamu sembuh, aku juga sembuh” lanjut Alvin, ia pun mencoba berdiri dan mencium kening shila dan langsung
pergi meninggalkan shilla. Sebuah tetesan air mata muncul diujung maya shilla, tetapi sayang Alvin tak melihatnya Karena ia sudah keburu pergi

------


            Alvin keluar dari kamar rawat shilla, dilihatnya mamanya yang udah menunggunya didepan kamar shilla

“udah selesai vin?” Tanya mamanya, Alvin pun mengangguk

“ma..”

“kenapa vin?”

“Alvin boleh minta sesuatu ga?”

“minta apa vin?”

“tolong perjodohan inidibatalin ma” jawab Alvin, mamanya Alvin pun tersentak kaget

“tapi…”

“pliiss ma, Alvin sayang banget sama shilla, dia juga udah ngorbanin nyawanya untuk nyelametin Alvin” sela Alvin

“yasudah, kalo ini sudah jadi keputusan kamu, nanti mama bila ke tante vira

“beneran ma?” Tanya Alvin tidak percaya, mamanya pun hanya tersenyum dan mengangguk
__skip__


            Perlahan shilla membuka matanya, silihatnya Alvin yang sudah berada disampingnya bersama pasangan siviel

“shill, lo udah sadar?” Tanya Alvin, shilla pun mengangguk perlahan

“lo kenapa sih pake donorin darah ke gue, padahal itu bisa ngebahayain nyawa lo sendiri” lanjut Alvin

“karena gue sayang sama lo kak” jawab shilla lirih

“tapi…”

“udah lah kak, semuanya juga udah terlanjur” sela shilla, shilla beralih ke sivia dan menggenggam tangannya

“vi, tolong jangan kecewain kak Alvin ya” kata shilla

“maksud lo, shill?” Tanya sivia tidak mengerti

“ya, lo dijodohin kan sama kak Alvin, gue rela kok kalo kalian bisa bahagia”

“engga lo salah shill, semua ini dibatalin”

“maksud lo?”

“perjodohan ini dibatalin” shilla menatap sivia dengan tatapan bingung

“tadi, kak Alvin itu udah bilang ke mamanya, dan mamanya pun setuju kalau rencana pertunangan ini dibatalin” jelas sivia, shilla pun tersenyum

Tok..tok…tok…

            Suara pintu diketuk seseorang dari luar, tanpa menunggu jawaban dari orang yang berada didalam, orang tersebut pun langsung nyelonong masuk

“spada..spidi,,, ada orang kah didalam” akta orang tersebut yang ternyata adalah cakka, cakka pun tak datang sendirian ada agni, ozy dan acha yang mengekorinya

“punya sopan santun ga sih lo, dateng-dateng main nyelonong masuk aja” kata Gabriel, cakka pun nyengir

“ngomong-ngomong pasangan rify mana nih?” Tanya Alvin

“rify?” Tanya ozy bingung

“iya, kak rio sama ify” jawab shilla

“hai..hai..hai… lagi pada ngomongin kita ya, tadi gue denger nama gue disebut-sebut tuh.
“Kangan ya sama gue? Gue tau kok kalo gue tuh orangnya ngangenin” cerocos orang tersebut lebai yang ternyata rio yang tiba-tiba datang bersama ify

Pletak…

Jitakan ify mulus mendarat dikepala rio

“adoh.. ipy ku sayong, kenapa abang rio yang ganteng ini pke dijitak segala” kata rio lebai sambil mengelus-elus kepalanya

“lo udah baikan shil?” Tanya acha, shilla pun mengangguk
__skip__


@ rumah ify


            Ify yang lagi sunuk dirumahnya karena tak ada aktivitas yang ia lakukan untuk menyibukkan dirinya

“depa..” panggil ify dengan teriakan

“apaan sih kak, ga usah pake teriak-teriak kali, emang lo kira ini hutan” jawab deva kesal

“jalan-jalan yuk” ajak ify

“kemana?”

“ke mall kek”

“ogah ah males” bantah deva

“ayolah dep, ayo apa temenin gue, males nih gue dirumah” pinta ify dengan wajah memelas sambil manarik-narik lengan baju deva. Seperti anak kecil yang meminta dibelikan mainan

“males ah kak” batah deva

“yaudah, gue pergi sendiri aja” kata ify ngambek dan beranjak pergi

“eh, tunggu kak” cegah deva

“apa?” Tanya ify jutek sambil membalikkan badannya

“iya deh, gue ikut” kata deva pasrah, seketika raut wajah ify berubah menjadi ceria

“hahaha.. akhirnya lo nurut juga lo sama gue” tawa ify, deva pun cemberut

“ayo pergi, nanti keburu malem” lanjut ify yang langsung menarik tangan deva, yang
ditarik pun hanya mengikuti pasrah
__skip__


@ mall


Ify dan deva yang sedang berjalan-jalan tanpa tujuan

“dev, gue ke toilet dulu ya” kata ify

“jangan lama-lama

“iya, lo disini aja, jangan kemana-mana”

“emang kata lo gue anak kecil apa” dengus deva kesal, tetapi sayang ify sudah keburu ngibrit

-----


Ify yang berjalan keluar toilet, ia kembali menuju tempat deva berada

Bruukkkk….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar