Rabu, 27 Juli 2011

" OUR LOVE STORY " part 30

@ kelas X-3


            Pelajaran sejarang adalah pelajarang yang disebut-sebut pelajaran dongeng sebelum tidur, karena pelajaran ini sangat membosankan dan juga gurunya, bu ira, membiarkan anak muridnya untuk tertidur pulas.

Agni yang biasanya semangat ’45 mengikuti pelajaran ini, justru sebaliknya, ia sangat terlihat malas-malasan dengan kepala yang berada diatas meja dan dengan mata yang tertutup. Sesungguhnya ia tak tertidur, ia hanya malas untuk mendengarkan pidatonya bu ira.

Sedangkan acha tak jauh berbeda dengan agni, ia sedang melamun dengan pandangan yang menatap keluar jendela, tepatnya ke arah lapangan. Dilapangan anak-anak cowok kelas XI-2 sedang berolahraga, tepatnya anak kelas d’orionds. Pandangan acha yang semula terarah kepada ozy, kini beralih kepada ray yang berada ditepi lapangan. Ia terlihat lemas, pucat dan ia pun berjalan dengan sempoyongan. Ray pun terbatuh, dilihatnya darah yang keluar dari mulutnya, tidak ada yang melihat kejadian tersebut kecuali acha yang mengamatinya sedari tadi. Acha pun kemudian panik

“apa ini waktunya” batin ray yang melihat darah yang terdapat ditangannya

“tuhan.. ku mohon jangan sekarang” batin acha, acha pun mengacungkan tangannya

“ya, kenapa acha?” Tanya bu ira yang malihat acha yang mengacungkan namanya

“izin keluar bu” jawab acha, bu ira pun hanya mengangguk. Acha pun segera berlari keluar kelasnya untuk berlari menghampiri ray yang berada dipinggir lapangan

“kak, lo gapapa kan?” Tanya acha khawatir

“gue gapapa kok” jawab ray sambil tersenyum kepada acha

“baru beberapa jam kita berantem, lo udah deket lagi sama ray” batin seseorang yang sedari tadi mengamati raycha, yang tak lain adalah ozy

“yang bener kak? Muka lo pucet banget” Tanya acha tidak percaa

“gue gapapa kok cha” kata ray yang berusaha meyakinkan acha, tiba-tiba pandangan ray kabur dan kepalanya sangat pusing

Brrrruuuukkkk……

Ray terjatuh pingsan,acha yang berada tepat disamping ray itu pun tersentak kaget

“kak, bagun kak” kata acha panic

“tolong..kak tolong..” teriak acha, anak-anak d’orionds pun menghampiri acha

“ray kenapa cha?” Tanya rio

“tolongin kak, ray pingsan, langsung bawa aja ke rumah sakit” kata acha

“hah? Pingsan doang kok pake segala bawa ke rumah sakit” kata ozy jutek

“plis kak ini penting, nanti gue certain” kata acha, ray pun dibawa oleh anak-anak d’orionds ke rumah sakit


“segitu pentingnya dia dibandingkan gue” batin ozy
__skip__

@ rumah sakit


            Acha yang masih panic karena ray yang dinyatakan kritis, sedangkan ozy yang
sedari tadihanya diam saja, sesungguhnya ia merasa sangat cemburu karena acha yang sangat menghawatirkan ray

“segitu khawatirnya lo sama ray” batin ozy

Tiba-tiba anak-anak S.I.S.A.A minus acha datang

“gimana keadaan kak ray, cha?” Tanya ify

“kritis..” jawab acha lirih, tiba-tiba ada seseorang anak kecil yang menghampiri mereka

“kak cha” panggil anak tersebut

“Olivia..” kata acha yang langsung memeluk anak tersebut yang ternyata adalah Olivia, adiknya ray

“maafin kakak ya, kakak ga bisa jagain kak ray” kata acha yang masih memeluk Olivia,
pelahan-lahan bulir-bulir air matanya pun terjatuh

“ini engga salah kakak kok” kata Olivia, acha pun mengelus-elus rambut Olivia, dan acha melepaskan pelukannya

“kaka cha jangan nangis ya” kata Olivia sambil menghapus air mata acha, acha pun tersenyum. Tiba-tiba dokter yang merawat ray pun keluar dari kamarnya ray

“dok, gimana keadaan kak ray?” Tanya acha

“penyakitnya sudah terlalu parah. Kami sudah berusaha sekuat mungkin, namun tuhan berkehendak lain, ray tidak dapat ditolong lagi” jelas dokter, suasana yang tadinya hening, seketika menjadi haru, apalagi acha yang terus-terusan menangis

“dok, dokter bohong kan, kak ray gapapa kan?” Tanya acha tidak percaya

“acha yang sabar ya” kata shilla sambil memeluk acha yang masih histeris

“udah, hentiin kebohongan ini, gue engga mau bercanda lagi” kata acha yang masih histeris

“engga cha, ini kenyataan” kata ify, acha pun melepaskan pelukan shilla, dan ia pun menuju Olivia yang masih diam terpaku, ia terlihat sama sekali tidak percaya, tetapi ia sama sekali tak mengluarkan air matanya

“maafin kakak cha, kakak ga bisa jagain kak ray” kata acha sambil memeluk Olivia

“semalem kak ray, tiba-tiba ngasih surat ini ke oliv, katanya kalo kak ray udah ga ada surat ini disurah kasih ke kakak” kata Olivia sma bil memberika sebuah surat kepada acha

“makasih ya liv” kata acha sambil mencoba tersenyum kepada Olivia, ia merasa sangat bersalah kepada Olivia yang ia sudah anggap sebagai adik sendiri
__skip__


@ kamar acha


            Pemakaman ray sudah dilaksanakan tadi siang. Acha yang masih sangat bersalah atas kepergian ray. Ia pun mentap ke atas meja yang berada dikarnya, diatas meja tersebut terdapat sebuah surat pemberian ray, acha pun membuka surat tersebut :



To : acha

            gimana keadaan mu sekarang? pasti kamu lagi nangisin aku kan? gr banget sih aku. kamu sekarang sudah tau tentang penyakit aku kan, tapi abaikan saja, toh tuhan terlalu menyayangiku dan memanggilku terlebih dahulu.

            sejak awal ku bertemu denganmu, muncul suatu perasaan. perasaan yang tak bisa digambarkan, lebih tepatnya lagi perasaan cinta, suka dan sayang kepada dirimu. aku selalu memperhatikanmu, tapi kau tak pernah melihatnu, melirik ku saja tidak.

            saat aku mendengar kau berpacaran dengan ozy lebih tepatnya sahabatku. awalnya aku sempat menyesal karena aku tak pernah punya kemberanian untuk mengungkapkan semua isi hatiku kepadamu, tapi toh semua itu sudah terlanjur.

            saat aku mulai memberanikan diri untuk mengrim surat dan bunga itu kepadamu. awalnya aku sempat ragu-ragu, tetapi tekatku sudah bulat, hingga kejadian itu terjadi.
kejadian atas terbongkarnya semua penyamaranku kepada kamu dan ozy.

            maaf karena aku telah menjadi penganggu selakaligus peretak hubunganmu. tetapi sesungguhnya aku tak bermaksud seperti itu. saat aku mendengar kau bertengkar dan putus secara sebelah pihak dengan ozy, aku sangat sedih dan sangat menyalahkan diriku.
           
            maaf kalau aku mempunyai banyak salah padamu. aku tak ada gunanya untuk hidup didunia ini, dank u tau waktuku didunia ini sudah tak banyak lagi. dan yang paling terpenting dalam hidupku, diakhir sisa hidupke, kau bisa memperdulikan aku.

Muhammad Raynaldi Prasetia



membaca surat dari ray tersebut, air mata acha yang turun semakin deras

“maafin gue kak, karena gue ga peka terhadap lo” kata acha lirih yang kemudian tertidur
__skip__


@ kelas X-3

            acha yang berjalan gontai menuju tempat duduknya, ia bisa sedikit lega setelah membaca surat dari ray tadi malam, tetapi hatinya masih gelisah mengenai hubungannya dengan ozy

‘apa gue bisa perbaikin hubungan gue dengan ozy’ piker acha

“hi semua” sapa acha kepada teman-temannya yang sesungguhnya untuk menutupi semua kelisahannya

“cha, apa lo baik-baik aja?” Tanya shilla hati-hati, acha pun mengangguk perlahan

“apa lo tau semua cerita dibalik semua ini?” Tanya ify, acha pun kembali mengangguk

“jadi gini…


__flashback on__


            acha yang sedang bermain dengan tetangganya yang rumahnya tepat didepan rumah acha

“kak, aku punya kakak cowok loh” kata gadis tersebut

“siapa? kok kakak ga pernah liat liv?” Tanya acha kepda gadis tersebut yang ia panggil
‘liv’, ya, dia adalah Olivia

“namanya….” belum sempat Olivia menyelesaikan, tiba-tiba terdengar suara seseorang dari luar

“ray pulang…” teriak cowok tersebut yang ternyata adalah ray, kakaknya acha

“ray, dari mana saja kamu” Tanya mamanya ray

“jalan-jalan ma” jawab ray santai

“ray, kamu harus jaga kesehatan kamu, kamu harus banyak beristirahat”

“apaan sih ma?”

“kau itu sakit, nyawa kamu itu sangat berharga” bentak mamanya ray

“aku engga sakit ma, aku sehat”

“ray, apa kamu tidak mendengar perkataan dokter. Kamu sakit, penyakit thalasemia, apa kamu tak mendengar itu? Apa kamu tak mau hidup lebih lama lagi?”

“tau ah ma” kata ray yang langsung membanting pintu kamarnya. Acha dan Olivia yang mendengar percakapan ray dengan mamanya, bulir-bulir air mata Olivia pun berjatuhan

“jangan nangis ya” kata acha sambil memeluk Olivia

“aku takut kak” kata Olivia yang masih dalam isakkan tangisnya

“takut kenapa liv?”

“aku takut kalo kak ray nanti pergi ninggalin aku”

“jangan takut, kakak ada disini, kakak janji akan jagain kak ray” kata acha sambil mengelus-elus rambut Olivia, Olivia pun melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada acha

“gitu dong, jangan nangis lagi ya” lanjut acha, Olivia pun hanya mengangguk


___flashback off__


….gitu ceritanya” kata acha yang mengakhiri ceritanya

“jadi kak ray selama ini sakit?” Tanya ify yang tidak percaya, acha pun hanya
mengangguk

“kenapa lo engga dari dulu bilang sama kita?” Tanya shilla

“gue udah janji sama Olivia buat ga bilang semua ini ke orang-orang” jawab acha, shilla pun manggut-manggut

“trus hubungan lo sama kak ozy gimana?” Tanya sivia

“gue juga gag tau vi” jawab acha lirih

“kayaknya lo harus jelasin semuanya deh ke kak ozy” usul shilla, acha pun hanya mengangguk

“ag, lo kenapa?” Tanya ify yang memperhatikan agni yang sedari tadi diam

“eh..engg… gue gapapa kok” bantah agni

“maaf karena gue belum bisa jujur sama kalian semua” batin agni
__skip__


Tett…tett…tett…


Bel istirahat pun berbunyi….

Semua siswa pun meninggalkan kelas untuk menuju ke kantin

“ag, ke kantin yuk” ajak shilla kepada agni yang masih duduk dibangkunya

“duluan aja, gue lagi ga laper” jawab agni

“yaudah, kita duluan ya” kata ify, agni pun hanya tersenyum tipis. Anak-anak S.I.S.A.A minus agni pun berjalan menuju ke kantin
__skip__


@ kantin


            Seperti biasanya, saat memasuki kantin, anak-anak S.I.S.A.A minus agni pun menemui anak-anak d’orionds

“agni mana?” Tanya cakka

“dikelas, dia ga mau ikut ke kantin” jawab ify

“gue duluan nyusul agni ya” kata cakka yang langsung pergi meninggalkan kantin

“kak” panggil acha kepada ozy, ozy pun menoleh kea cha

“kenapa?” Tanya ozy dingin

“gue pengen ngomong sama lo”

“ngomong disini aja”

“pils kak, ayo ikut gue” pinta acha

“yaudah, ikut gue” kata ozy yang langsung pergi, acha pun mengekorinya

“yaelah, lama-lama pada kabur semua, sepi nih” sunggut rio kesal

”mau rame?” Tanya Alvin, rio pun mengangguk

“bakar ni kantin” jawab Gabriel, rio pun manyum. Alvin, sevia, shilla, ify dan Gabriel
pun tertawa melihat tingkah rio
__skip__


            Ozy menghentikan langkahnya, tada menurutnya disini adalah tempat yang tepat untuk acha berbicara kepada dirinya

“mau ngomong apa?”Tanya ozy dingin

“maaf…” kata acha lirih sambil menunduk, ozy pun menoleh kearah acha yang sedang
menunduk. Rasa bersalah pun menyelinap dihati ozy

“untuk?” Tanya ozy yang lumaian lembut

“yang kemarin”

“gue udah maafin lo kok, dan lo juga ga salah”

“maalah udah selesai kan, gue duluan” lanjut ozy

“tunggu kak” cagah acha, ozy pun menoleh kea cha

“kenapa?”

“gue pengen kita kayak dulu lagi”

“….”

“kak”

“…”

“kak”

“…” bukannya menjawab, ozy pun kembali melangkah meninggalkan acha

“KAK GUE SAYANG BANGET SAMA LO” teriak acha yang sebagai luapan
emosinya, ozy pun menghentikan langkahnya. Acha yang mulai mengeluarkan air matanya, ozy membalikkan badannya. Ia menatap acha yang masih tertuduk sambil menangis. Hatinya sangat sakit apabila melihat orang yang ia sayangi menangis karenanya. Ozy pun berjalan menghampiri acha

“jangan nangis’ kata ozy lembut, acha pun mendongakkan kepalanya. Dilihatnya ozy yang sudah berada didepannya sambil menatapnya teduh. Acha yang langsung memeluk ozy yang membuat ozy tersentak kaget

“gue takut kehilangan lo kak” kata acha yang masih dalam isakkan tangisnya yang masih sambil memeluk ozy

“gue ga akan ninggalin lo kok” jawab ozy sambil membelai rambut panjang acha

“kak, lo janji kan akan selalu bersama gue?” Tanya acha sambil melepaskan pelukannya, ozy pun hanya mengangguk dan tersenyum
__skip__


@ kelas X-3


            Agni yang masih terduduk dan dengan pandangan kosong ke depan. Cakka…cakka…cakka… sebuah nama yang sedari tadi terngiang-ngiang dipikirannya. Seseorang yang mengisi hatinya belakangan ini, dan seorang itu juga yang manyakitinya kahir-akhir ini

“agni…” panggil seseorang, agni pun langsung menoleh kearah sumber suara tersebut. Dan dlihatnya cakka yang berdiri didepan pintu kelasnya yang kebetulah kosong

“kenapa?” Tanya agni jutek tanpa menatap cakka

“harusnya gue yang nanya sama lo, lo kenapa? Kok akhirakhir ini lo aneh banget?”

“….”

“ag, jawab”

“….”

“apa gue punya salah sama lo?”

“banyak” jawab agni yang masih jutek

“salah gue apa? Kasih tau gue, biar gue bisa instropeksi diri”

“pikir aja sendiri” jawab agni yang langsung meninggalkan cakka sendirian
“maaf kalo gue punya salah sama lo” guman cakka yang menatap kepergian agni
__skip__


@ pulang sekolah


            Agni yang sedari tadi melamun, ia sangat tidak fokus mendengarkan guru yang berceramah didepan kelas. Ia masih memikirkan seseorang yang tak lain adalah cakka

“ag, balik yuk” ajak ify kepada agni

”eh, emangnya udah pulang ya?” Tanya agni watados

“dari mana aja lo ag, dari tadi kali udah bel” jawab ify kelas, agni pun menyapu
pandangannya kearah kelas, memang kelas sudah kosong hanya ia dan ify yang masih
berada dikelas, agni pun nyengir

“yaudah, balik yuk” kata ify, agni pun hanya mengangguk. Ify dan agni berjalan beriringan menuju keluar sekolah

“ify..agni..” panggil seseorang, agni dan ify pun menoleh kearah sumber suara tersebut. Dilihatnya rio yang sedang berjalan kearah mereka, ternyata rio tak sendirian , ada cakka yang mengekorinya

“ngapain sih kak cakka pake ke sini segala” batin agni

“kenapa kak?” Tanya ify

“ayo balik” kata rio yang langsung menarik tangan ify, ify pun hanya pasrah. Sedangkan yang tersisa hanya cakka dan agni yang masih diam-diaman

“ag..” panggil cakka

“apa?” Tanya agni jutek tanpa menoleh kearah cakka

“lu kenapa berubah?”

“gue ga berubah, lonya aja yang berubah”

“maksud lo?” agni pun menghela nafasnya

“nova, siapa dia?” ketus agni

“eng..eng… dia bukan siapa-siapa gue” bantah cakka gugp

“gue tau kalo lo boong”

“iya.. dia…..


bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar