Rabu, 27 Juli 2011

" OUR LOVE STORY " part 33

.


Alvin berjalan disebuah taman, sebuah taman yang paling bersejarah dalam hidupnya. Sebuah tama yang menjadi saksi cintanya bersama shilla. Yap, taman ini adalah tempat pasangan alshill jadian untuk yang pertama kalinya. Alvin memberhentikan langkahnya, ia menatap kosong pandangannya

“argh… kenapa sih semua ini harus terjadi” teriak Alvin yang tampak tak bisa mengendalikan emosinya

“kenapa sih orang itu harus sivia yang dijodohin ke gue” teriak Alvin

Dheenngg…

Ternyata ditaman tersebut Alvin tak sendirian, ada seorang gadis yang ternyata sedari tadi mengamatinya

“lu tega kak” batin gadis tersebut, air mata gadis itu pun berjatuhan. Hatinya terasa tertusuk-tusuk mendengar peekataab Alvin. Gadis itu pun membalikkan badannya dan ia ingin segera berlari meninggalkan tempat tersebut. Tetapi naas untuk gadis tersebut, ia tersandung sehingga ia terjatuh dan menimbulkan suara yang cukup keras. Alvin yang mendengar keributan yang tepat dibelakangnya pun langsung menoleh kearah belakangnya

“shilla” pekik Alvin kaget yang melihat gadis tersebut adalaha shilla. Shilla pun segera bangun dan mencoba untuk pergi dari tempat tersebut, tetapi Alvin kali ini menahannya

“kenapa?” Tanya shilla dingin yang langsung menghapus air matanya

“shill, sekarang lo udah tau semuanya, gue minta lo jangan salahin sivia, ini semua kehendak orangtua kita” jelas Alvin, air mata shilla pun kembali terjatuh

“oke, kalo itu udah keputusan lo gue bisa terima, tapi beri gue waktu buat hilangin perasaan ini” kata shilla dengan suara parau yang menahan air matanya

“tapi shill, maksud gue…”

“gue udah tau kak, gue akan coba relain semua ini demi sahabat gue, sivia” sela shilla yang mencoba untuk tersenyum, walaupun senyum tersebut terlihat seperti senyum kepedihan hatinya

“gue duluan ya kak, gua akan coba terima semua ini” lanjut shilla yang kemudian pergi meninggalkan Alvin

“shilla…” panggil Alvin, tetapi percuma saja, shilla masih tetap berlari meninggalkannya

“sampai kapan pun gue masih sayang sama lo shill” batin Alvin yang menatap kepergian shilla
__skip__


            Shilla berlari tak menentu arah, ia tak tahu sekarang berada dimana, emosinya yang telah mengendalikan dirinya. Langkah shilla terhenti ketika ada sebuah motor yang berhendi didepannya yang kebetulan jalan tersebut lumaian sepi

“shilla, lo ngapain disini?” Tanya orang tersebut, shilla pun tersentak kaget karena orang tersebut mengetahui namanya

“eh, lo kak, kirain siapa” kata shilla yang melihat orang tersebut adalah Gabriel

“lo ngapain disini? Kok lu nangis?” Tanya Gabriel, shilla pun segera menghapus air matanya

“eng..engga kok kak” bantah shilla gugup

“lu engga bisa boong shill, gue tau siapa lo, kalo lo punya masalah silahkan cerita ke gue”

“kak Alvin dijodohin sama sivia” kata shilla lirih sambil tertunduk

“hah? Apa? Alvin? Sivia?” Tanya Gabriel kaget sambil memegang kedua pundak shilla, dan menatap shila yang masih menunduk, shilla pun mengangguk lemah, air matanya kembali berjatuhan. Gabriel pun menariknya kedalam pelukannya
“relain mereka kalau itu memang yang terbaik untuk kita dan mereka” bisik Gabriel, shilla pun melepaskan pelukkan Gabriel

“apa lo mau kehilangan sivia?”

“sejujurnya gue ga mau dan gak akan mau kehilangan via, karena gue sayang banget sama dia. Tapi kalo ini memang yang terbaik untuk kite ber4 kenapa engga dijalanin aja” jelas Gabriel, seulas senyum pun mengembang diwajah shilla

“gue akan coba kak” kata shilla

“yaudah, balik yuk, udah sore nih” kata Gabriel, shilla pun hanya mengangguk

“kalo Gabriel bisa bahagiain lo, gue rela kok ngelepas lo buat sahabar gue” batin seseorang yang sedari tadi mengikuti dan mengamati shilla yang ternyata adalah Alvin
__skip__


@ sma ceria 5


            Agni yang berjalan sendirian menyusuri lorong sekolah, menurutnya ia dating terlalu pagi dari biasanya, karena sekolah terlihat masih sepi dan hanya beberapa siswa saja yang sudah menginjakkan kakinya disekolah

“agni…” panggil seseorang, agni pun menoleh kearah sumber suara tersebut. Melihat orang yang memanggilnya, agni pun langsung meneruskan langkahnya

“tunggu ag” kata orang tersebut, bukaknnya menghentikan langkahnya, agni malah
mempercepat langkahnya. Orang tersebut pun berlari menghampiri agni dan menahannya

“apa?” Tanya agni jutek

“gue bisa jelasin semuanya ag” kata orang tersebut yang tak lain adalah cakka

“ga ada yang perlu dijelasin” kata agni dingin

“tapi…”

“tolong pergi dari kehidupan gue” kata agni yang langsung meninggalkan cakka
__skip__


@ kelas X-3


            Shilla yang hari ini tampak sangat aneh dari biasanya, ia lebih sering diam dengan lamunannya yang tak henti-henti

‘apa gue bisa relain kak Alvin buat via?’ pikirnya, tak jauh berbeda dengan shilla, sivia juga sedang terdiam memikirkan sesuatu

‘gue akan coba batalin semua ini demi lo shill’ pikir sivia

“helooo… ada orang disini?” Tanya ify heboh dengan suara yang keras

“engga, ini kuburan” jawab agni kesal

“berarti lo setannya dong” kata acha, agni pun melotot


“lagi pada diem aja, kenapa sih?” Tanya ify
“eng…ga ada apa-apa” batah agni, shilla dan sivia gugup+kompak

“bohong” kata acha

“mati, gue harus alas an apa lagi nih” batin shilla

“kenapa?” desak ify

Tett…tett…tett…

Bel tanda masuk pun berbunyi

“tuhan, terima kasih atas pertolonganmu” batin sivia
__skip__


@ kelas XI-2


Alvin yang sedang melamun dengan pandangan kosong yang mengarah keluar jendela

“vin..” panggil Gabriel

“eh, kenapa yel?” Tanya Alvin yang telah tersadar dari lamunannya

“gue pengen nanya sama lo”

“nanya apa? Biasanya lo kan langsung nyerocos aja engga usah pake izin dulu”

“apa lo bener-bener sayang sama shilla?”
“maksud lo?”

“iya, ini tentang perjodohan lo sama sivia”

”iyel udah tau?” batin Alvin

“what? Lo dijodohin sama sivia?” Tanya cakka kaget dengan suara yang keras yang
ternyata sedari tadi mendengarkan percakapan Alvin dan Gabriel. Karena suara cakka yang lumaian keras, dan pada saat itu kelas dalam keadaan sepi, anak-anak pun langsung menoleh kearah cakka

“hehehe piss bro -_-V” cengir cakka, Gabriel pun menjitak kepala cakka

“jangan kenceng-kenceng dodol” kata Gabriel, cakka pun  hanya cengengesan

“apa bener itu vin?” Tanya rio, Alvin pun mengangguk lemah

“trus shillanya gimana?” Tanya ozy

“dia udah tau kemaren” jawaba lvin lirih

“trus gimana? Dia marag engga? Hubungan lo sama dia gimana? Emmmbbbhhh…” cakka yang belum menyelasaikan kata-katanya keburu dibekap mulutnya oleh rio

”jangan bawel deh” kata rio

“eemmmmbbbhhh….” Rio pun melepaskan bekapan tangannya dimulut ozy

“lo ngomong apa tadi?” Tanya rio

“lo mau bunuh gue?” Tanya ozy balik

“pengennya sih gitu” jawab rio asal, cakka pun menoyor kepala rio
__skip__


@ pulang sekolah


            Agni yang berjalan sendirian dilorong sekolahnya, ia pun melihat sebuah gulungan kertas yang jatuh tepat didepannya. Agni pun celingukkan mencari siapa pelempar kertas tersebut, tetapi ia tak melihat seseorang pun yang berada disana

‘ga ada siapa-siapa’ pikirnya, ia un mengambil kertas tersebut dan kemudian membacanya


To        : agni

            Ag, sebelumnya gue minta maaf sama lo atas kesalahan gue yang kemaren. Jujur nova itu emang mantan gue, tapi sebernya dia juga sepupu gue. Lo pasti bingung kan? Ya, gue juga awalnya bingung. Dulu gue sempet pacaran sam dia, abis itu kita putus. Sampe ternyata gue tau nova itu sepupu jauh gue dari nyokap gue.

            Trseah kalo lo mau percaya apa engga, tapi yang penting gue udah jujur sama lo. Sejujurnya gue itu sayang banget sama lo, dan gue takut banget kehilangan lo. Kalo lo masih mau perbaiki hubungan kita, nanti sore jam 4, gue tunggu lo dilapangna basket (tempat kita jadian dulu)


Cakka kawekas nuraga


‘apa bener semua ini’ pikir agni

“tau ah, mending gue pulang ke rumah dulu” batin agni yang kemudian pulang kerumahnya
__skip__


@ rumah agni


            Agni yang sedang suntuk dirumahnya, jam baru menunjukan jam 2 siang. Agni pun meraih laptopnya dan mulai memainkannya


2,5 jam kemudian…..


            Agni yang masih tetap asik degan leptopnya, ia sampai lupa dengan janjinya dengan cakka

“kok kayaknya ada yang gue lupa ya?” guman agni yang masih memainkan laptopnya

“mati, gue ada janji sama kak cakka” kata agni yang langsung bersiap-siap menuju lapangan basket
__skip__


@ rumah Alvin


            Alvin yang sedang menonton tv diruang tengah rumahnya, tiba-tiba mamanya dating menghampirinya

“vin, nanti malem kamu ituk mama ya” kata mamanya Alvin

“kemana ma?”

“ketemu tante vira, mau bicarain tentang perjodohan kamu”

“ma, Alvin itu engga mau ma”

“Alvin, kamu harus ikuti kata mama”

“tapi…”

“pokoknya nanti kamu harus ikut” potong mamanya Alvin yang langsung meninggalkan Alvin

“arrgghh… kenapa sih semua ini harus terjadi” kata Alvin kesal sambil mengacak-acak rambutnya
__skip__


@ lapangan basket


            Kira-kira sudah 1 jam cakka menunggu kedatangan agni., ia masih saja mandible bola basket secara asal-asalan untuk menghilangkan kejenuhannya

“cakka…” panggil seseorang,  cakka pun menoleh kearah sumber suara tersebut, dilihatnya agni yang masing ngos-ngosan, cakka pun tersenyum melihat kedatangan agni

“maaf kalo udah nunggu lama” lanjut agni

“engga kok, kirain lo engga dating”

“tadi gue kelupaan, lo ngapain ngajak gue kesini?”

“eng…eng… lo udah baca surat yang tadi gue kasih kan?” Tanya cakka gugup, agni pun
mengangguk
“maaf…” kata cakka lirih

“ini semua bukan salah lo kok”

“lo mau kan kita balik kayak dulu lagi?” Tanya cakka kikuk, agni pun kembali
mengangguk. Melihat agni mengangguk, cakka langsung memeluk agni

“et, ngapain meluk-meluk gue” kata agni sambil mencoba melepaskan pelukkan cakka,
cakka pun nyengir

“mau main basket lawan gue?” Tanya agni

“siapa takut” jawab cakka, agni pun langsung meebut bola basket dari tangan cakka dan langsung berlari

“eh, nyolong star lo, awas y ague engga akan kalah lagi sama lo” kata cakka, agni pun hanya menjulurkan lidahnya
__skip__


@ rumah Alvin


Alvin yang masih bersantai didalam rumahnya

“Alvin..” pangil mamanya

“apa ma?” Tanya Alvin

“ayo ikta pergi”

“tapi ma..”

“udah ayo” sela mamanya Alvin yang langsung menarik tangan Alvin
__skip__


Alvin dan mamanya berjalan menyusur kafe yang sama seperti kemarin

“vira..” sapa mamanya Alvin ketika melihat tanter vira yang sedang duduk disamping sivia

“eh, sini duduk” kata tante vira, Alvin melihat sivia yang hanya diam sambil menunduk

“maaf kalo gue udah nyakitin banya orang” batin Alvin, pandangan Alvin pun tertuju kepada seorang gadis yang sedang berjalan sendirian

“shilla” pekik Alvin yang kaget melihat kehadiran shilla

“shilla, mana dia orangnya?” Tanya mamanya Alvin yang mendengarkan perkataan Alvin, pandangan mamanya pun tertuju kepada seorang gadis yang memakai baju merah dengan celana jeans, tampilan yang sederhana bukan

“shilla” panggil mamanya Alvin, shilla pun menoleh kearah meja Alvin duduki, dan kemudian menghampirinya

“kenapa tante?” Tanya shilla lembut

“kamu ini pacarnya Alvin?” Tanya mamanya Alvin to the point, shilla yang sejenak menatap Alvin dan kemudian mengangguk perlahan

“kenalin ini sivia calon tunangannya Alvin, dan mulai sekarang kamu tidak boleh berhubungan lagi dengan anak saya” shilla pun menatap sivia tidak percaya, sivia pun hanya menunduk, shilla yang langsung berlari dari tepat tersebut sambil menahan air matanya

Brrraakkk…

Alvin menggebrag meja dengan kerasnya

“mama, apa-apaan sih?” Tanya Alvin dengan nada meninggi

“dia engga pantes buat kamu vin”

“mama boleh minta aku turutin apa aja, tapi kalo masalah ini Alvin engga bisa teriman”
kata Alvin yang langsung pergi meninggalkan mamanya

“Alvin…alvin…” panggil mamanya, tetapi percuma saja, Alvin sudah berlari jauh

“maaf ya” kata mamanya Alvin, tante vira pun hanya tersenyum tipis
__skip__


            Alvin berlari mengejar shilla, ia melihat shilla yang sedang berada disebrang jalan, tanpa pikir panjang Alvin pun langsung menyebrang jalan tanpa melihat kearah kiri dan kanan. Tiba-tiba sebuah mobil kencang sedang menuju kearahnya

“KAK ALVIN…. AWWAAASSS” teriak shilla

Tidak ada komentar:

Posting Komentar