Rabu, 27 Juli 2011

" OUR LOVE STORY " part 17

“Apa kalian beneran suka sama kita ?”Tanya shilla

“enggak Cuma taruhan”jawab cakka keceplosan, cakkka pun menerima jitakan dari teman-temannya

“ooo bagus,terimakasih udah jadiin kita taruhan”kata agni tersenyum pahit

“tapi…”

“mulai sekarang kita PUTUS dengan kalian” potong acha menekan kata putus S.I.S.A.A minus ify pun meninggalkan ruang
osis

“puas lo udah nyakitin temen-temen gw” bentak ify, d’orionds pun terdiam

“jauhin gue sama temen-temen gue” lanjut ify yang kemudian menyusul temen-temannya

“giman nih” Tanya cakka bingung

“lagi lu pake keceplosan segala” jawab Gabriel

“tapi, gue mau Tanya sama kalian, apa kalian bener-bener suka sama anak-anak S.I.S.A.A?”Tanya rio yang lainnya pun hanya mengangguk

“kalo lu sama ify gimana yo?” Tanya alvin, rio pun mengangkat bahunya
__skip__


@ kelas X-III


            Sesampainya di kelas, anak-anak S.I.S.A.A pun kembali berkumpul.

“eh, pada main tinggal gue aja lo” kata ify kesal setelah sampai dikelasnya. Tetapi sivia, shilla, agni, dan acha pun malah terdiam

“heelloo…” kata ify sambil mengibas-ngibaskan tangannya kea rah pandangan teman-temannya

“eh, kenapa fy?” Tanya S.I.S.A.A minus ify kompak setelah sadar dari lamunannya

“apa kalian bener-bener suka sama anak-anak d’orionds?” Tanya ify, yang lainnya pun hanya mengangguk

“kalo perasaan lu sama rio gimana fy?” Tanya shilla

“biasa aja” jawab ify enteng

“apa lu engga pernah jatuh cinta fy?” Tanya acha

“pernah” jawab ify

“sama?” Tanya sivia kaget

“debo”

“emangnya lu engga bisa ngelupain dia fy?” Tanya agni, ify pun menggeleng

“susah banget ngelupain orang yang dicintai” jawab ify
__skip__


@ pulang sekolah


            Saat ini anak-anak S.I.S.A.A sedang menuju parkiran mobilnya ify, tetapi tiba-tiba sivia ingin pulang sendirian

“fy, gue pulang duluan ya” kata sivia

“naik apa?” Tanya shilla bingung

“naik kaki, gue pengen ke suatu tempat dulu” kata sivia

“oh, yaudah. Hati-hati ya” kata ify, sivia pun pergi meninggalkan mereka
__skip__


            Sivia pun sampai disuatu temapt, ia kemudian menghampiri suatu pohon yang diatasnya terdapat rumah pohon. Sivia perlahan-lahan memanjat tangga yang terdapat pada pohon tersebut. Sesampainya didalam rumah pohon tersebut, ia kemudian mengusap-usap sebuah batang pohon yang sudah tertutup lumut

“ternyata masih ada” guman sivia saat melhat sebuah ukrian nama yang bertuliskan ‘DAMA DAN VIVI’ kemudian sivia mengeluarkan sebuah kertas dari sakunya yang bertuliskan


“ JANJI SEORANG SAHABAT ”

Dulu kau berjanji untuk slalu menemaniku
Selalu bersamaku
Selalu bersama disaat
Suka maupun duka

Tapi sekarang
Dimana dirimu?
Kau menghilang begitu saja
Kau meninggalkan ku sendiri disini

Kau biarkan aku sedih
Kau biarkan aku menangis
Aku rindu dirimu
Aku rindu canda dan tawamu

Aku akan slalu menantimu
Aku akan slalu menunggumu
Aku akan tunggu janjimu
Wahai sahabatku



            Air mata sivia pun berjatuhan

“dama, aku kangen banget sama kamu” guman sivia, tiba-tiba ada seseorang yang teriak dari bawah

“viivii… gue kangen sama loo” teriak orang tersebut, sivia pun tersentak

“dama” guman sivia, sivia pun melihat kea rah bawah. Terlihat seseorang yang sedang berdiri membelakanginya. Sivia
pun segera menghampiri orang tersebut

“dama” panggil sivia saat samapai dibawah, orang tersebut pu  membalikkan tubuhnya, ternyata orang tersebut adalah Gabriel

“via kamu itu vivi?” Tanya Gabriel tidak percaya, sivia pun mengangguk

“terus kakak itu dama?” Tanya sivia, Gabriel pun hanya mengangguk

“dama, aku kangen sama kamu” kata sivia yang langsung memeluk Gabriel

“aku juga vi” jawab Gabriel sambil membalas pelukannya sivia

“kamu kok waktu itu pergi begitu aja?” Tanya sivia yang melepas pelukannya

“jadi gini…


__flashback on__


            Saat itu ada 2 orang anak kecil yang sedang bermain, dia adalah dama dan vivi

“vi, besok aku mau pindah” kata dama dengan raut jawah yang sedih

“kemana?” Tanya vivi

“aku juga engga tau”

“yaudah, aku pasti akan selalu nunggu kamu kok” jawab sivia sambil tersenyum

“aku pulang dulu ya, vi” kata dama, vivi pun mengangguk

“nanti malem aku tunggu kamu disini ya” kata dama yang kemudian pergi meninggalkan vivi, vivi pun hanya mengangguk
__skip__


            Dama yang sedari tadi menunggu vivi di rumah pohon, sudah setengah jam ia menunggu, tapi vivi pun tak kunjung datang

“vi, kamu kok engga dateng-dateng?” guman dama, karena ia lelah menunggu, dama pun beranjak pergi

“vi, aku pergi dulu ya” guman dama, ia pun meletakan sebuah kotak berwarna biru
__skip__


            Vivi pun berlari menuju rumah pohonnya bersam dama, ia datang telat karena ada sesuatu hal. Sesampainya dirumah pohon ternyata dama sudah tidak ada, dan ada sebuah kotak berwarna biru. Vivi pun mengambil kotak tersebut dan segera membukanya

“gantungan lumba-lumba warna biru” guman vivi saat melihat isi dari kotak tersebut

“aku akan selalu nunggu kamu, dama” kata vivi, ia pun meninggalkan rumah pohon tersebut

__flashback off__


… gitu ceritanya” kata Gabriel panjang+lebar

“terus gantungan lumba-lumba yang aku taruh dirumah pohon mana?” lanjut Gabriel, sivia pun mengambil tasnya dan mengeluarkan sebuah gantungan lumba-lumba berwarna biru

“nih” kata sivia sambil memperlihatkan benda tersebut

“vi, maafin gue ya karena udah jadiin lu sama temen-temen lu taruhan” kata iel sivia pun hanya tersenyum tipis

“lu mau pulang vi?” Tanya Gabriel, sivia pun hanya mengangguk

“gue anterin” lanjut Gabriel

“yaudah”
__skip__


@ rumah sivia


            Sivia yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tiba-tiba mamanya memanggil namanya

“sivia” teriak mamanya dari bawah

“iya ma” teriak sivia sambil menghampiri mamanya

“ada temen kamu tuh” kata mamanya

“siapa ma?” Tanya sivia

“mama juga engga tau” jawab mamanya, sivia pun keluar untuk menghampiri orang tersebut

“….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar