Rabu, 27 Juli 2011

" OUR LOVE STORY " part 29

@ pulang sekolah


            Acha yang sedari tadi menunggu ozy yang tak kunjung datang, ia hanya sendirian disana karena teman-temannya sudah terlebih dahulu pulang

“kak ozy mana sih kok ga dateng-dateng” guman acha, tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti didepannya, yang ternyata adalah ray

“lu lagi ngapain disini?” Tanya ray

“nunggu kak ozy” jawab ray

“udah bareng gue aja, rumah kita kan juga deket”

“tapi…”

“udah pulang aja, dari pada lo nunggu ozy yang engga pasti” potong ray, acha pun mengangguk perlaha, mereka berdua pun pulang

“ternyata kesetiaan lo cumin 15 menit” guman seseorang yang ternyata mengamati acha dari jauh yang tak lain adalah ozy
__skip__


@ rumah acha


Sesampainya didepan rumah acha, acha punturun dari motornya ray

“makasih ya kak” kata acha yang sambil tersenyum yang dipaksakan, sesungguhnya ia sangat mengharapkan orang yang mengantarkannya pulang adalah pacarnya sendiri yang tak lain adalah ozy, bukan ray

“sama-sama, gue masuk dulu ya” kata ray yang langsung masuk ke rumahnya, acha pun juga masuk ke rumahnya
__skip__


@ rumah acha


            Acha yang sedang berdiri dibalkon rumahnya, ia sedang menatap jutaan bintang yang ada dilangit sambil memegangi subuah kalung putih, kalung tersebut adalah kalung pemberian ozy, ozy pun memiliki kalung yang sama dengan acha yang hanya berbeda warna, ia mempunyai yang berwarna hitam, acha pun bernyanyi



ku tahu kamu bosan, ku tahu kamu jenuh
ku tahu kamu tak tahan lagi
ini semua salahku, ini semua sebabku
ku tahu kamu tak tahan lagi




aku takut kamu pergi
kamu hilang, kamu sakit
aku ingin kau di sini
di sampingku selamanya
( vierra – takut )



“bintang tolong sampaikan kata maafku buat kak ozy, aku engga bermaksud kayak gitu sama dia” kata acha sambil menatap langit-langit, pelahan bulir-bulir air matanya pun kembali berjatuhan

“maafin gue karena gue udah buat lo sedih” guman seseorang yang sedaritadi mengamati acha, dia adalah ray
__skip__


@ SMA ceria 5


            Acha berjalan beriringan dengan ray, ia kembali berangkat bareng ray, hubungannya dengan ozy semakin merenggang, ia tak pernah lagi berbicara dengan ozy, ozy pun bila bertemu dengan acha selalu menghindar

“kak, kok muka lo pucet banget sih?” Tanya acha yang melihat wajah ray yang pucat

“eh, engga kok” bantah ray

“yaudah semoga lu engga kenapa-kenapa” jawab acha sambil tersenyum miris

“kenapa sih lu engga mau jujur tentang diri lo sama semua orang sih kak” batin acha

“segitu perhatiannya banget sih lu sama ray” batin seseorang yang memperhatikan raycha yang tak lain adalah ozy

“yaudah, gue duluan ya kak” kata acha yang langsung meninggalkan ray

“maafin gue kerena jujur masalah dalam diri gue sama semua orang” batin ray yang melihat kepergian acha
__skip__


@ kelas X-3


            Saat acha yang memasuki kelasnya, ia melihat teman-temannya yang sudah banyak berdatangan, ia pun menghampiri teman-temannya

“cha, tumben dateng siang?” Tanya shilla yang melihat kedatangan acha

“jangan bilang lo berangkat bareng lagi sama kak ray?” Tanya ify, acha pun mengangguk perlahan

“lu engga boleh kayak gitu dong cha, lu juga harus mentingin perasaannya kak ozy” kata agni, acha pun terdiam sambil menunduk, ia seperti sedang mencerna perkataan agni

“maaf…” kata acha lirih, ia seperti tampak menyesal sekali

“lu belum ketemu lagi sama kak ozy?” Tanya sivia, acha pun menggeleng

“lu harus jelasin emuanya ke kak ozy” kata ify sambil menepuk pundak acha, acha pun mengangguk lemah

Tett…tett….tett…

Bel tada pelajaran pertama pun berbunyi, anak-anak pun kembali ke tempat duduknya masing-masing, bu winda pun dating bersama seseorang perempuan yang mengekorinya

“pagi anak-anak” sapa bu winda

“pagi bu” koor anak-anak

“hari ini kita kedatangan seorang murid baru, silahkan perkenalkan dirimu” kata bu winda

“perkenalkan nama saya nova chytia sinaga, saya pindahan dari sma 23, salam kenal ya” kata seorang perempuan yang memiliki nama nova tersebut sambil tersenyum manis

“sekarang silahkan kamu duduk dengan agni” perintah bu winda

“tapi bu, saya kan duduk sama acha” bantah agni

“acha, sekarang kamu pindah duduk dengan sivia, dan nova silahkan duduk dengan agni” jawab bu winda, mau tak mau agni pun duduk dengan nova dengan perasaan berat hati

“kenalin gue agni” kata agni kepada nova yang sedikit terpaksa, nova pun hanya tersenyum kepada agni
__skip__


Tett…tett…tett…

Bel istirahat pun berbunyi

“ke kantin yuk” ajak ify kepada teman-temannya

“gue engga ikut, gue pengen ke perpus dulu, nanti aja gue nyusul” kata agni

“yaudah, kita duluan ya” kata shilla, anak-anak S.I.S.A.A minus agni pun menuju ke kantin, sedang kan agni pun berjalan menuju perpustakaan


@ kantin


            Anak-anak S.I.S.A.A minus agni yang telah sampai dikantin, pu langsung menghampiri anak-anak d’orionds

“hi kak” sapa anak-anak S.I.S.A.A minus agni dan acha

“hi juga” balas anak-anak d’orionds minus ozy

“kak, gue pengen ngomong sama lo” kata acha kepada ozy

“ngomong disini aja kan bias” jawab ozy jutek

“plis kak” pinta acha dengan mata berkaca-kaca


“udah sono zy, kasian acha” kata rio yang mendorong pelan bahu ozy

“yaudah, ikut gue” kata ozy yang kemudian berjalan menuju keluar kantin, acha pun
mengekorinya

“mereka kenpa sih?” Tanya Gabriel yang memang tak tahu dengan masalah ocha

“nanti aja gue certain kak” jawab sivia

“agni mana?” Tanya cakka

“lagi ke perpus kak” jawab shilla

“yaudah, gue duluan ya, mau ketoilet dulu” kata cakka yang langsung meninggalkan teman-temannya
__skip__


@ belakan sekolah


            Ocha pun sampai dibelakang sekolah, ozy pun langsung menghentikan langkahnya

“kalo mau ngomong disini aja” kata ozy dingin

“gue pengen jelasin semuanya kak” kata acha

“ga ada yang perlu dijelasin” kata ozy tanpa menatap acha

“sebenernya kak ray itu…” kata acha menggantung

“gue engga boleh bilang ini ke ozy” batin acha

“ray kenapa?”

“eh..eng… gapapa”

“trus sekarang lo mau apa?”

“gue mau kita kembali kayak dulu”

“semudah itu lo ngomong ke gue, lu engga pernah mentingin perasaan gue, cha” kata ozy dengan nada membentak, mata acha pun berkaca-kaca, ia seperti sedang menahan air matanya

“mau lo apa? Apa mau kita selesai” lanjut ozy, acha pun tak bisa menahan lagi air matanya, acha mulai menangis

“gue anggap diam itu sebagai jawaban setuju lo” lanjut ozy yang langsung meninggal acha yang masih terpaku dengan perkataannya

“maafin gue kak” kata acha lirih, ia pun berjalan menuju kelasnya
__skip__


            Agni bejalan menuju kelasnya. Ia telah selasai dari perpustakaan, tetapi ia tak mendapatkan buku yang ia cari. Saat ia berjalan, ia melihat sesosok yang ia kenali. Agni pun berjalan menghampiri orang tersebut, baru setengah perjalanan, tiba-tiba langkah agni terhenti, ketika melihat orang yang ingin ia hampiri, tiba-tiba ada seseorang yang memeluk orang itu dari belakang

“kak cakka..” kata agni lirih saat melihat orang yang ia sangat sayangi dipeluk dengan orang lain yang tak lain adalah nova, anak baru disekolahnya

“argh… lu tega kak” kata agni yang tak bisa mengendalikan emosinya, ia terlihat menahan air matanya, ia pun berlari menuju kelasnya
__skip__


@ kelas X-3


            Pelajaran sejarang adalah pelajarang yang disebut-sebut pelajaran dongeng sebelum tidur, karena pelajaran ini sangat membosankan dan juga gurunya, bu ira, membiarkan anak muridnya untuk tertidur pulas.

Agni yang biasanya semangat ’45 mengikuti pelajaran ini, justru sebaliknya, ia sangat terlihat malas-malasan dengan kepala yang berada diatas meja dan dengan mata yang tertutup. Sesungguhnya ia tak tertidur, ia hanya malas untuk mendengarkan pidatonya bu ira.

Sedangkan acha tak jauh berbeda dengan agni, ia sedang melamun dengan pandangan yang menatap keluar jendela, tepatnya ke arah lapangan. Dilapangan anak-anak cowok kelas XI-2 sedang berolahraga, tepatnya anak kelas d’orionds. Pandangan acha yang semula terarah kepada ozy, kini beralih kepada ray yang berada ditepi lapangan. Ia terlihat lemas, pucat dan ia pun berjalan dengan sempoyongan. Ray pun terbatuh, dilihatnya darah yang keluar dari mulutnya, tidak ada yang melihat kejadian tersebut kecuali acha yang mengamatinya sedari tadi. Acha pun kemudian panik

“apa ini waktunya” batin ray yang melihat darah yang terdapat ditangannya

“tuhan.. ku mohon jangan sekarang” batin acha, acha pun mengacungkan tangannya

“ya, kenapa acha?” Tanya bu ira yang malihat acha yang mengacungkan namanya

“izin keluar bu” jawab acha, bu ira pun hanya mengangguk. Acha pun segera berlari keluar kelasnya untuk berlari menghampiri ray yang berada dipinggir lapangan

“kak, lo gapapa kan?” Tanya acha khawatir

“gue gapapa kok” jawab ray sambil tersenyum kepada acha

“baru beberapa jam kita berantem, lo udah deket lagi sama ray” batin seseorang yang sedari tadi mengamati raycha, yang tak lain adalah ozy

“yang bener kak? Muka lo pucet banget” Tanya acha tidak percaa

“gue gapapa kok cha” kata ray yang berusaha meyakinkan acha, tiba-tiba pandangan ray kabur dan kepalanya sangat pusing

Brrrruuuukkkk……



bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar