Rabu, 27 Juli 2011

" OUR LOVE STORY " part 31

@ pulang sekolah


            Agni yang sedari tadi melamun, ia sangat tidak fokus mendengarkan guru yang berceramah didepan kelas. Ia masih memikirkan seseorang yang tak lain adalah cakka

“ag, balik yuk” ajak ify kepada agni

”eh, emangnya udah pulang ya?” Tanya agni watados

“dari mana aja lo ag, dari tadi kali udah bel” jawab ify kelas, agni pun menyapu
pandangannya kearah kelas, memang kelas sudah kosong hanya ia dan ify yang masih
berada dikelas, agni pun nyengir

“yaudah, balik yuk” kata ify, agni pun hanya mengangguk. Ify dan agni berjalan beriringan menuju keluar sekolah

“ify..agni..” panggil seseorang, agni dan ify pun menoleh kearah sumber suara tersebut. Dilihatnya rio yang sedang berjalan kearah mereka, ternyata rio tak sendirian , ada cakka yang mengekorinya

“ngapain sih kak cakka pake ke sini segala” batin agni

“kenapa kak?” Tanya ify

“ayo balik” kata rio yang langsung menarik tangan ify, ify pun hanya pasrah. Sedangkan yang tersisa hanya cakka dan agni yang masih diam-diaman

“ag..” panggil cakka

“apa?” Tanya agni jutek tanpa menoleh kearah cakka

“lu kenapa berubah?”

“gue ga berubah, lonya aja yang berubah”

“maksud lo?” agni pun menghela nafasnya

“nova, siapa dia?” ketus agni

“eng..eng… dia bukan siapa-siapa gue” bantah cakka gugp

“gue tau kalo lo boong”

“iya.. dia mantan gue, tapi….”

“oo… mantan terindah ya” kta agni kepada cakka yang disertai tatapan sinis, cakk pun tersentak dengan perkataan agni

“maksud lo?”

“iya, gue itu tau siapa lo, seorang cakka kawekas nuraga. Cowok most wanted yang dikejar-kejar cewek.dan satu lagi, cowok playboy ga tau kenapa kok gue bisa suka sama cowok kayak lo. Dan gue telah salah nilai lo, gue tau kalo lo engga akan berubah sampe kapan pun” bentak agni, cakka pun terdiam, agni langsung meninggalkan cakka

“maaf gue udahnyakitin lo, tapi gue punya alasan dibalik semua ini” kata cakka lirih sambil menatap kepergian Agni
__skip__


@ rumah Alvin

            Alvin berjalan menuju kamarnya, ia baru saja sampai dirumahnya, dilihatnya orangtuanya yang sedang mengobrol diruang tengah

“Alvin, sini nak” panggil mamanya Alvin

“apa ma?” Tanya Alvin sambil mendekati mamanya

“nanti malem kamu ikut ikut ketemu temen mama ya”  kata papanya Alvin

“hah? Ngapain? Maleh ah” bantah Alvin

“nanti kamu juga tau, pokoknya kamu harus ikut, soalnya ini penting” jawab mamanya Alvin

“iya..iya..” kata alvin setengah hati
__skip__


            Alvin dan kedua orangtuanya pun sampai disuatu restoran yang terbilang mewah didaerah Jakarta

“eh, vira, maaf ya udah nunggu lama” kata mamanya Alvin kepada seorang perempuan

“gapapa kok, saya juga baru dateng” jawab perempuan itu

“Alvin, kenalin ini tante vira” kata mamanya Alvin, Alvin pun tersenyum

“anaknya mana?” Tanya mamanya Alvin kepada tante vira

“dia lagi ke toilet sebentar” jawab tante vira

“mama” panggil seorang gadis, Alvin yang tadinya menunduk pun mendongak kepalanya

“sivia/kak Alvin” kata orang tersebut dan Alvin berbarengan yang tak lain adalah sivia

“kalian sudah saling kenal?” Tanya tante vira

“iya ma, kita satu sekolahan” jawab sivia

“oh, bagus lah kalau begitu” kata mamanya Alvin

“ma, ngapain sih ngajak Alvin kesini?” Tanya Alvin kepada mamanya

“jadi gini, kami setuju kalau kalian kamu jodohkan

Uhuk..uhuk..uhuk…

Alvin yang sedang minum dan sivia yang sedang makan tiba-tiba tersedak

“aduh, kalian kalau makan pelan-pelan” kata tante vira

“kenapa harrus dijuodohin sih, kita kan baru sma” kata sivia

“ya kan kalian bisa tunangan dulu” jawab mamanya Alvin

“tapi ma…”

“kayaknya kalian harus bicara berdua dulu deh” sela tante vira

“yuk vi” kata Alvin yang mengajak sivia untuk pergi, sivia pun mengekorinya

-------

“vi, gimana nih?” Tanya Alvin

“gue juga engga tau kak, gue terlalu sayang sama kak iel” jawab sivia lirih

“gue juga sayang sama shilla, vi”

“sekarang lebih baik kita engga kasih tau siapa-siapa dulu deh” lanjut Alvin

“tapi lama kelamaan mereka juga pasti tau kak”

“untuk sekarang sebaiknya jangan dulu, demi kebaikan hubungan kita masing-masing” kata Alvin, sivia pun hanya menangguk
__skip__


            Agni melngkah gontai menuju tempat duduknya, dilihatnya shilla, ify dan acha yang sedang mengobrol. Pandangannya pun tertuju kepada bangku disamping tempat duduknya. Yap, bangku itu adalah tempat duduknya nova, ia ternyata belum dating

“agni” panggil shilla

“kenapa shil?” Tanya agni

“lu gapapa kan ag? Kok kayaknya lo akhir-akhir ini beda deh?” Tanya ify, agni pun tersenyum pedih

“mungkin ini saatnya gue cerita sama kalian” batin agni, agni pun menghela nafasnya

“gue lagi ada masalah sama kak cakka” jawab agni

“hah? Kenapa? Kok bisa?” Tanya acha kaget

“waktu itu waktu nova baru dateng, gue ngeliat dia tiba-tiba meluk kak cakka. Kemaren juga gue kan lagi jalan-jalan dimall, gue ngeliat kak cakka lagi jalan nova” jelas agni

“tapi siapa tau juga kak cakka punya alasan” kata ify, agni pun terdiam

“kayaknya lu harus ngomong berdua sama kak cakka deh” kata shilla, agni pun hanya mengangguk lemah

“hi..” sapa sivia yang tiba-tiba datang

“dari mana aja? Tumben jam segini baru dateng” kata agni

“eh, ada yang ngeliat kak Alvin ga? Kok dari kemaren dia engga ada kabarnya sih?” Tanya shilla

“cie..cie… kangen nih” goda acha

“hehehe” shilla nyengir

“maaf semua ini karena gue” batin sivia
__skip__


@ kelas XI-2


Anak-anak d’orionds minus Gabriel yang sedang ngerumpi(?)

“hai..hai..hai.. Gabriel stevent damanik yang ganteng coming…” kata Gabriel yang tiba-tiba datang

“wuuuu….” Sorak anak-anak sekelas

“tenang-tenang, tanda tangannya nanti aja ya” kata Gabriel PD

Pletak…

4 buah jitakan mulus mendarat dikepala Gabriel, pelakunya yang tak lain adalah anak-anak d’orionds sendiri

“aduh..” keluh Gabriel sambil mengelus-elus kepalanya

“baru dateng udah narsis aja” kata rio, Gabriel pun nyengir

“hehehe… jangan jitak kepala gue lagi ya, nanti kegantengan gue ilang, trus via ga sayang lagi sama gue” kata Gabriel

Dheenngg….

Nafas Alvin terasa sesak. Ia sangat tak tega apabil sahabatnya sendiri tersakiti karenanya. Sudah jelas bahwa Gabriel berpacaran dengan sivia, tetapi orang tuanya menjodohkannya dengan sivia. Sangat ingin rasanya a membatalkan perjodohan ini, tetapi rasanya itu percuma saja. Ia tahu bahwa orangtuanya keras kepala, apabila mereka berkehendak, maka Alvin harus menurutinya

“vin, kenapa bengong?” Tanya cakka yang melihat Alvin melamun

“eh, gapapa” bantah Alvin

“maafin gue ya yel, geu udah ngerebut kebahagiaan lo, tapi gue akan janji ngebatalin pertunangan ini” batin Alvin

“eh, cakk, denger-denger mantan lo itu masuk sini ya?” Tanya rio, cakka pun hanya mengangguk lemah

“tapi sebenernya…”

“trus si agni gimana tuh? Dia udah tau belom? Kan kalo dia udah tau bisa gawat banget tuh, lo kan bisa berantem sama dia, trus.. emph..” ozy yang belum menyelesaikan perkataannya karena cakka keburu membekap ulutnya duluan
“dia udah tau, dan sekarang dia lagi marah sama gue” tegas cakka

“trus sekarang lo gimana?” Tanya Gabriel, cakka pun hanya mengangkat bahunya tanda ia juga tak mengerti
__skip__


@ istirahat


            Bel istirahat sudah berbunyi. Anak-anak S.I.S.A.A pun berjalan menuju kantin. Agni yang sebenernya tak ingin ikut, tetapi tangannya ditarikatau bisa juga dibilang ia diseret(?)

“ih, ngapain sih pake narik-narik tangan gue” kata agni sambil mencoba melepaskan genggaman tangan ify pada pergelangan tangannya

“ayolah ag, lu harus selesain semua masalah lo sama kak cakka” pinta shilla dengan wajah memelas

“eemmm…”guman agni yang mengiyakan perkataan shilla

“hi kakak-kakak” sapa acha kepada anak-anak d’orionds

“cie..cie.. yang udah balikan” goda rio, ocha pun cengengesan

“vi..” panggil Gabriel yang melihat sivia menunduk, ia tak sanggup menatap mata
Gabriel yang penuh ketulusan

“kenapa kak?” Tanya sivia yang masih menunduk

“tatap mata gue vi” pinta Gabriel, perlahan sivia pun mendongak kepalanya

“kenapa kak?”

“lu kenapa? Lagi ada masalah?” sivia pun menggeleng lemah

“yaudah, kalau lu ada masalah, cerita aja sama gue” kata Gabriel sambil tersenyum mans kepada sivia, sivia pun mengangguk

“maafin gue udah bohongin lu kak” batin sivia

“ag..” panggil cakka

“apa?” Tanya agni jutek

“maaf”

“buat?”

“Hubungan gue dulu sama nova”

“itu bukan urusan gue”

“ tapi sebenernya…”

“gue juga udah terlalu bodoh bisa percaya sama lo” potong agni sambil tersenyum pahit

“ag, gue punya alasan”

“alasan apa lagi sih, kemarin lo dipeluk nova, trus lo jalan kan sama dia” bentak agni

“tapi…”

Brrraaakkk….

bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar