Jumat, 26 Agustus 2011

" AMOUR POUR ALYSSA ET ASHILLA " part 2



%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

“Alvin kok bisa akrab sama ify ya? Setau gue Alvin itu orangnya cuek banget, apalagi sama orang yang ia baru kenal, sama gue aja dia ga pernah ngobrol apalagi senyum” batin seseorang, tia-tiba ada yang menepuk punda orang tersebut yang membuat orang tersebut terlonjak kaget
“lo ngapain disini shill?” Tanya orang kepada orang yang ia panggil ‘shill’ tersebut yang tak lain adalah shilla
“eh, lo cakk, ngagetin aja, engga ngapa-ngapain kok” bantah shilla kepada orang tersebut yang tak lain adalah cakka
“yaudah, balik ke kelas yuk” ajak cakka, shilla pun mengangguk dan mengekorinya
------
Tett…tett…tett….
Bel pulang sekolah pun berbunyi, satu persatu murid berjalan meninggalkan kelas, ify yang masih membereskan barang-barangnya yang masih berserakan
“fy, pulang bareng yuk” ajak agni
“duluan aja, gue mau ada acara nih” kata ify tanpa mengalihkan pandangannya ke agni
“yaudah gue duluan ya, ray balik yuk” ajak agni yang langsung menarik ray
“huh sendirian deh” guman ify
“lo ga sendirian kok” kata seseorang yang membuat ify menoleh kearah sumber suara tersebut, dilihatnya rio yang sedang duduk manis ditempat duduknya yang masih sibuk dengan BBnya
“lo ga pulang?” Tanya ify
“nanti aja, gue males” jawab rio enteng
“up to you deh Mario bros, gue balik dulu ya” kata ify yang langsung beranjak meninggalkan rio
“eh tunggu” cegah rio yang membuat ify menghentikan langkahnya
“apa Mario bros?” Tanya ify setengah hati
“jangan panggil gue kayak gitu” kata rio datar
“panggil apaan?” Tanya ify sok polos
“Mario bros” kata rio dingin
“oh itu” kata ify yang langsung ngibrit meninggalkan rio
“ngeselin banget tuh cewek” batin rio yang manatap kepergian ify yang langsung bersiap-siap untuk meninggalkan kelas yang sudah kosong
----
                Shilla berjalan menyusuri lorong sekolahnya yang sudah lumaian sepi, dilihatnya sesosok yang ia kenali sedang mendirble bola basket secara sendirian, padahal pada saat itu matahari bersinar cukup terik dengan udara panas yang sangat menyengat
“samperin… engga… samperin… engga.. samperin.. engga…” batin shilla yang bingung untuk menghampiri orang tersebut apa tidak, baru beberapa langkah ia berjalan menghampiri orang tersebut, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya
“shilla” panggil seseorang yang membuatnya menoleh ke arah belakangnya
“kenapa cakk?” Tanya shilla saat melihat orang tersebut yang ternyata adalah cakka
“lo ngapain disini? Eng… lo ngeliatin Alvin?” Tanya cakka to the point yang juga melihat Alvin yang sedang bermain basket. Skak mat, pernyataan cakka tersebut 100% benar yang membuat shilla gelagapan
“eh, engga kok” bantah shilla
“bagus lah kalo gitu, lo ga pulang?” Tanya cakka
“baru mau nih” jawab shilla
“mau bareng sama gue?” tanya cakka
“ga usah ah, nanti malah ngerepotin, gue ga langsung mau pulang ke rumah dulu, gue mau ada urusan” jawab shilla
“oh yaudah, gue duluan ya” kata cakka yang kemudian meninggalkan shilla, setelah itu pandangan shilla kembali beralih ke Alvin yang masih berada ditengah lapangan, saat itu dilihatnya Alvin yang sedang memperhatikannya, saat Alvin melihat shilla melihat kearahnya, Alvin pun langsung melengos yang membuat shilla sedikit kecewa
“apa gue pernah punya salah sama lo ya? Sampe melihat gue aja ga mau” batin shilla pedih yang kemudian berjalan meninggalkan Alvin
“maaf, gue ga kuat melihat tatapan mata lo, tapi gue suka melihat tawa lo” batin Alvin yang kemudian melanjutkan permainan basketnya
-------
                Suasana dihalte bus tersebut lumaian rame, suasana hiruk pikuk sangat terasa disana, seorang gadis sedang menunggu bes sambil menguncang-uncang kakinya agar menghilangkan kebosanannya. Tiba-tiba ada seorang pengamen yang menghampirinya
“misi mba..” kata pengamen tersebut yang kemudian memetik gitarnya dan menyanyikan sebuah lagu
Seandainya
Bintang tak beri petunjuk
Untuk menemuimu
Untuk menghampirimu

Seandainya
Bila kau tak membantu aku
Untuk mencari dirimu
Sosok cinta sejati

Tapi kini kau tinggalkan aku

Mendekatlah kepadaku
Seperti waktu kita bersama dahulu
Kembalilah ke pelukanku
Seperti waktu kita bersama dahulu
( seandainya – samsons)

                Suara serak-serak basah dari pengamen tersebut yang membuat gadis terkesima, gadis pun mengambil uang selembaran yang berjumlah 20.000, yang membuat pengamen tersebut terlonjak kaget tak percaya
“mba yakin? Ga salah ngambil?” tanya pengamen tersebut tak percaya melihat uang yang gadis itu sodorkan kepadanya, gadis itu pun mengangguk yakin sambil tersenyum
“tapi…”
“ambil aja” kata gadis itu yakin, perlahan pengamen tersebut pun mengambil uang yang dosodorkan gadis tersebut
“makasih ya mba” kata pengamen tersebut
“jangan panggil gue mba, merasa tua gue disini, cukup panggil gue ify aja” kata ify yang menyodorkan uluran tangannya kepada pengamen tersbut  pun hanya menatapnya heran
“kenapa? Lo ga mau kenalan sama gue?” lanjut ify kesal
“bukannya gitu, mba..”
“jangan panggil gue mba, gue rasa kita seumuran” potong ify
“tapi saya kan berbeda dengan….”
“awas kalo lo panggil gue mba lagi” potong ify yang membuat pengamen itu terkekeh
“iya, ify gue itu berbeda sama lo” kata pengamen tersebut
“berdeba apanya, kita sama-sama manusian, mungkin bedanya lo cowok gue cewek kali ya” kata ify
“gue hanya seorang pengamen, gue juga ga pantes temenan sama lo” jelas pengamen tersebut
“hei, gue itu bertemen ga mandang status sosial ya, lo mau pengamen kek, lo mau direktur kek, gue bakal jadi temen lo, gue juga orang biasa-biasa aja kok” jelas ify yang membuat pengamen tersebut tersenyum
“kenalin gue Gabriel, lo panggil gue cukup iel” kata pengamen tersebut yang bernama Gabriel sambil mengulurkan tangannya, ify pun membalas uluran tangan pengamen tersebut
“nama yang bagus” kata ify, ify pun melirik jam tangan berwarna merah yang melingkar ditangan kananya
“oh god, jam 3, gue duluan ya, mau ada urusan” kata ify yang menepuk jidatnya
“yaudah, gue juga mau ngurusin ngamen” kata Gabriel  sambil tersenyum manis
“see you” kata ify yang langsung pergi meninggalkan Gabriel sambil melambaikan tangannya, Gabriel pun membalas lambaian tangan ify sambil tersenyum
‘cewek yang unik’ pikir Gabriel yang kemudian melanjutkan pekerjaannya
----
                Ify berlari memasuki sebuah kafe yang terbilang mewah didaerah Jakarta, kafe tersebut yang pada saat itu lumaian ramai, dan biasanya pengunjungnya adalah anak-anak muda yang sekedar hang out bersama teman-temannya
‘aduh telat lagi’ pikirnya, ia pun menghampiri seorang lelaki
“dari mana saja kamu, jam segini baru datang, baru hari pertama saja sudah bikin ulah” ujar lelaki tersebut, ify pun tertunduk
“ma..maaf pak” kata ify
“maaf.. maaf… gaji kamu untuk bulan ini saya potong” kata lelaki tersebut yang membuat ify kaget
“tapi pak…”
“tidak ada toleransi untuk mu” potong lelaki tersebut, tiba-tiba ada seorang cowok yang menghampiri mereka
“ada apa ini pak? Kok ribut-ribut?” tanya cowok tersebut, ify masih menunduk karena ia sangat takut sekali dengan bentakkan seseorang
“ini mas, dia pegawai baru, tapi datang sudah telat” jelas lelaki tersebut
“oh dia temen sekelas saya, sudah biar saya yang urus” kata cowok tersebut, lelaki tersebut pun meninggalakan cowok itu dan ify
“Mario bros” celetuk ify yang melihat cowok tersebut yang ternyata adalah rio
“harus berapa kali sih gue bilang sama lo kalo nama gue itu rio, bukan Mario bros” kata rio kesal
“ngapain lo malah bengong?’ tanya rio ketus
“yee,, suka-suka gue dong :P” kata ify nyolot
“lo tuh ya, harusnya lo terima kasih sama gue, kalo ga karena gue, gaji lo dipotong”
“siapa lo siapa gue? Harus gitu ya gue harus terima kasih ke elo”
“gue pemilik kafe ini” kata rio yang membuat ify jantungan
“oh, hehehe maap ya,” cengir ify
“yaudah, dari pada mood gue tambah jelek gara-gara ribut sama lo, mendingan lo kerja sekarang deh” perintah rio, ify pun hanya nurut-nurut aja dan memulai pekerjaannya
------
                Perlahan pelanggan kafe tersebut meninggalkan kafe tersebut. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam waktu setempat. Ify yang mulai bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya.
“lo belom pulang?” tanya seseorang yang membuat ify menoleh kearahnya
“menurut lo Mario bros? kalo gue udah pulang ngapain gue disini?” tanya ify kesal
“awalnya gue bermaksud baik buat ngajak lo pulang bareng, tapi karna no udah bikin gue bad mood, ga jadi deh” kata rio yang kemudian beranjak meninggalkan ify
“yee.. kalo emang ga niat ngapain kesini” kata ify kesal, tetapi rio tak mengubrisnya yang kemudian pergi meninggalkan ify, ify pun celingak-celingukan
‘sepi’ pikirnya, ify pun berjalan keluar berlawanan arah dengan kafe tempat ia bekerja, jalanan yang pada saat itu lumaian sepi dan hari pun semakin malam yang semakin membuat ify bergidik ngeri. Tiba-tiba ada sebuah motor yang menghampirinya
“lo ngapain disini fy?” tanya orang tersebut
“eh lo kak, ngagetin aja” kata orang tersebut yang ternyata adalah Alvin
“lo malem-malem ngapain disini?” tanya Alvin
“gue abis ada urusan kak” kata ify
“yaudah, balik bareng gue aja, ga enak cewek jalan sendirian malem-malem ditempat sepi kayak gini” kata Alvin, ify pun hanya tersenyum tipis dan naik ke motornya Alvin
-------
                Deru mesin sebuah motor memasuki sebuah perumahan yang pada saat itu sudah terbilang sepi. Motor tersebut pun berhenti tepat didepan sebuah rumah yang cukup sederhana
“disini kak” kata gadis yang dibocengi tersebut
“makasih ya kak” lanjut gadis tersebut, lelaki tersebut pun hanya tersenyum manis
“mau mampir kak?” tanya gadis tersebut
“ga usah, udah malem, ga enak bertamu malem-malem” kata cowok tersebut
“gue duluan ya fy” lanjut tersebut yang kemudian kembali menstater motornya
“see you ya kak Alvin” kata ify kepada cowok tersebut yang ternyata Alvin, Alvin pun pergi dari pekarangan rumah ify
“kok ify bisapulang bareng Alvin ya? Apa mereka… engga shill, Alvin sama ify engga ada apa-apa, lu harus percaya dong sama adek lu” batin seseorang yang sedari tadi mengamati ify dan Alvin yang tak lain adalah shilla
-------
                Seorang cowok yang sedang tiduran dikasurnya dengan tangannya yang sibuk mengotak-atik rubik. Wajahnya yang sangat tampak serius tetapi pikirannya masih melayang kemana-mana.
“kenapa ya gue bisa akrab banget sama ify? Padahal gue kan baru kenal dia. Trus kok tadi gue liat shilla akrab banget sama cakka ya? Apa gue cemburu? Tau ah,gue juga bingung sama perasaan gue” batin cowok tersebut
Krreeaakk….
Pintu kamar cowok tersebut terbuka yang membuat cowok tersebut mengalihkan pandangannya ke arah pintunya
“ngapain lu main masuk-masuk kamar gue, ga sopan banget sih” kata cowok tersebut
“hehehe.. sori pin” cengir laki-laki tersebut
“pan pin pan pin, emangnya lo kata gue kucinya upin ipin apa, nama gue Alvin tau, dasar cicak” kata cowok tersebut yang ternyata adalah Alvin
“nama gue cakka tau, cakka kawekas nuraga, orang yang paling ganteng sedunia” kata lelaki tersebut yang ternyata cakka
“najis deh” tiba-tiba entah ada angin apa, cakka cengo melihat Alvin dengan mata berkaca-kaca
“nape lo cakk? Kesambet? Jangan meliatin gue kayak gitu apa, risih tau” kata Alvin sambil bergidik, tiba-tiba cakka meletakkan tangannya didahi Alvin
“ngapain sih lo cakk, aneh banget” kata Alvin kesal
“gue ga salah liat kan? Ini Alvin kan? Alvin jonathan sindunata?” tanya cakka lebai
“ya iyalah, emangnya kata lo siapa lagi? Justin bieber?” tanya Alvin kesal, tiba-tiba cakka langsung memeluk Alvin yang membuat Alvin terlonjak kaget
“ih, ngapain sih lo cakk, gue masih normal tau, gue ga mau maho sama lo” kata Alvin yang langsung melepaskan pelukan cakka
“huuuaaa… akhirnya lo kembali kayak dulu lagi vin, lo kembali ceria, cerewet. Siapa yang buat lo tiba-tiba kayak gini?” tanya cakka histeris, Alvin pun hanya tersenyum tipis
‘ify’ sebuah nama yang  tiba-tiba terlintas dipikiran Alvin
“want to know aja, udah sono, gue pengen tidur, udah ngantuk nih” kata Alvin yang langsung mendorong cakka
“pantes aja mata lo yang sipit itu tambah ga keliatan” kata cakka yang langsung ngibrit meninggalkan Alvin
“dasar tuh bocah” guman Alvin
“melaksanakan rutiniras sebelum tidur dulu deh” batin Alvin yang kemudian mengambil handphonenya
--------
                Seorang gadis yang sedang menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Diraihnya boneka stich kesayangannya
“stich, hari ibi aku seneng banget deh, aku ketemu 3 cowok ganteng loh. Yang satu namanya kak Alvin, dia baik banget loh. Yang kedua namanya Gabriel, dia ramah udah gitu suaranya bagus lagi, dan yang ketiga ini namanya Mario bros, sebenernya sih namanya rio, tapi aku panggil aja dia Mario bros karena dia orangnya nyebelin banget. Tau ah, aku males ngomongin Mario bros itu, pokoknya aku kesel banget sama dia” guman ify, ditaruhnya kembali boneka stichnya tersebut dan pandangannya beralih kesebuah buku berwarna merah yang terletak dimeja belajarnya. Diraihnya buku tersebut dan digoreskannya tinta pulpen didalam buku tersebut
-------
                Berbeda dengan ify, seorang gadis yang sedang duduk memeluk lututnya, tampak sepertinya saat ini ia sedang menghadapi banyak masalah yang sangat berat
Drrreeettt…drrreeettt….drrreeettt….
Bunyi getar yang berasa dariponsel gadis tersebut yang menyita seluruh perhatian gadis tersebut untuk mencari dimana letak ponsel gadis tersebut berada
‘dapet’ pikirnya saat menemukan ponselnya yang berada dibawah bantal. Dilihatnya sebuah pesan yang masuk kedalam ponselnya
====================
Malam princess shilla…
Aku rasa bungan ku mala mini sedang bersedih
Mengapa kau bersedih?
Apa ada masalah?
Selesaikan masalah tersebut, jangan pernah lari dari masalah mu ya

__your secret adminer__
===================
Sebuah sms yang diterima oleh shilla yang semakin membuat shilla pusing
“salah satu dari masalah gue itu adalah lo”batin shilla
“gila aja ni orang sudah beberapa bulan dia sms gue tapi ga pernah nunjukin namanya, yang gue tau dari dia dia Cuma seorang cowok, tau ah, males gue ngurusin tuh orang” guman shilla kesal yang kemudian beranjak untuk tidur
* * * * * * *

__ade nurmila fauziati__

Tidak ada komentar:

Posting Komentar