Rabu, 27 Juli 2011

“ Enemy Or Love ” (cerpen)

“gigi sih dipagerin” ledek seorang cowok

“dasar maling” balas seorang cewek

“behel”

“item”

“kurus”

“emangnya lo engga?”

“engga”

“iya”

“engga”

“iya”

“engga”

“stooopp…” teriak anak-anak sekelas untuk menghentikan pertengkaran mereka berdua. Mereka adalah rio dan ify. Mereka sering sekali bertengkar, samapi semua orang pun tahu kebiasaan mereka berdua ini
__skip__


            Saat ini adalah pelajaran bu winda, wali kelas XI-I. seperti biasanya rio dan ify pun kembali bertengkar, dan bu winda pun mendengar pertengkaran mereka berdua

“rio..ify..” panggi bu winda yang langsung menghentikan pertengkaran mereka berdua

“apa bu?” Tanya rify kompak

“cie…cie.. kompak” koor anak-anak sekelas

“sudah, shilla sekarang kamu pindah duduk dengan Alvin” pertintah bu winda

“saya duduk dimana dong bu?” Tanya rio bingung

“kamu duduk dengan ify” jawab bu winda

“engga setuju bu” jawab ify kompak

“kalau kalian engga setuju silahkan kalian keluar dari kelas ini” perintah bu winda, mau tidak mau rio pun pindah duduk bersama ify, begitu pun ify mau tidak mau ia harus duduk bersama rio
__skip__


@ kelas XI-I


            Saat ini shilla yang sedang duduk berdampingan bersama Alvin, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya

“shilla…” panggi orang tersebut yang tak lain adalah ify. Ify pun berlari menuju shilla, karena ia berlari tak memperhatikan langkahnya, tiba-tiba…

Bruuk…

Ify tertabrak seseorang dan ia pun terjatuh

“aduuh” keluh ify karena ia terjatuh, ia pun segera melihat orang yang ditabraknya

“elo..” kata ify dan orang tersebut berbarengan

“ngapain lo nabarak gue? Kalo lo naksir gue bilang aja kali engga usah pake acara tabrak-tabrakan segala” kata orang tersebut yang tak lain adalah rio

“idih, pd abis lo” cibir ify

“emang iya kan? Udah ngaku aja” ledek rio

“tau ah, gue lagi males rebut sama lo, gue lagi banyak urusan nih” kata ify yang langsung meninggalkan rio, dan ia pun menuju ke tempat shilla

“shilla..” teriak ify yang langsung menjadi perhatian seisi kelas

“hehehe maap” cengir ify yang kemudian membentuk jarinya menjadi huruf V

“kenapa sih fy?” Tanya shilla

“gue tadi ngeliat kak Gabriel lagi main basket, gila sumpah keren banget, gating lagi. Tadi dia nengok ke gue, terus dia ngasih senyum ke gue, gila senyumnya itu manis banget, orangnya itu ramah, cool lagi, pokoknya dia itu perfect banget deh” cerocos ify panjang+lebar yang sukses membuat alshill cengo

“santai aja kali fy ngomongnya” kata Alvin yang sedari tadi mendengar percakapan mereka berdua

“gue kalo masalah kak Gabriel engga bakalan bisa santai” jawab ify. Memang Gabriel adalah most wanted disekolahnya, gimana tidak dia adalah seorang ketua osis sekaligus kapten timbasket disekolahnya. Tetapi menurut ify, itu hanya angan saja untuk mendapatkan Gabriel, tapi bukan namanya ify kalau dia menyerah begitu saja, ify tetap berjuang untuk lebih dekat dengan Gabriel

“yaelah fy” jawab shilla yang melihat tingkahnya ify, ify pun hanya bisa nyengir

“lebai..” cibir seseorang dari belakang ify, segera ify menoleh ke sumber suara tersebut yang ternyata adalah rio

“yee.. bilang aja lo sirik kan sama gue?” balas ify nyolot

“ngapain gue sirik sama lo, kerajinan!” jawab rio yang tak kalah nyolot

“udah, kalo sirik bilang aja”

“engga mungkin”

“ia, gue tau kalo lo itu suka sama kakak kelas, siapa tuh namanya? Si…siv…sil…siva… sivi….”

“SIVIA” potong alshill kompak

“ia, kak sivia itu kan?” ledek ify

“tau ah, males gue” kata rio yang langsung pergi meninggalkan ify.
__skip__


@ kamar ify


            Ify yang sedang mendengarkan lagu dari i-phonenya sambil nyanyi-nyanyi, tiba-tiba ada suara yang memanggilnya

“woi.. jangan nyanyi-nyanyi kaca rumah gue jadi pada retak” teriak seseorang, ify pun segera melepaskan i-phonenya dan mecari sumber suara tersebut. Ify pun melihat seseorang yang sedang berdiri dibalkon rumahnya, tepat disebelah rumah ify

“mau ngapain sih lo? Engga puas banget sih lo nyari rebut sama gue” balas ify kepada orang tersebut yang tak lain adalah rio

“engga” jawab rio asal, mereka berdua memang tetanggaan dan mereka telah mendapat predikat ‘tetangga yang tak pernah akur’

“tau ah, malem-malem gini gue males nyari rebut sama lo” kata ify yang kemudian masuk kedalam kamarnya. Rio yang melihat tingkah ify, tanpa ia sadari perlahan ia pun tersenyum tipis
__skip__


@ kelas XI-I


            Ify yang tumben kalem duduk disamping rio, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya

“iippii…” panggil orang tersebut yang tak lain adalah shilla

“apa sih shill? Kan gue udah pernah bilang kalo nama gue itu ify buka ipi” kata ify yang
kesal terhadap shilla

“ya map, gue ada kabar buruk buat lo” kata shilla yang terengah-engah karena ia habis lari untuk menemui ify

“kabar apa?” Tanya ify penasaran

“kak Gabriel pacaran sama kak sivia” jawab shilla ragu-ragu

“APAA???” Tanya rify komapk+kaget, rio yang mendengar percakapan ify dan shilla pun menjadi kaget

“iya, bener fy,yo” tipal alvinyang tiba-tiba datang

“makasih udah belain aku saii” kata shilla yang tersenyum manis kepada Alvin

“SAII???” Tanya rify kaget(lagi)

“hehehe iya kita udah jadian” cengir Alvin

“huaa… kalian jadian gue broken heart” kata ify kencang

“hahaha” tawa alshill

“huh,, ngak setia kawan nih shill” dengus ify kesal

“hehehe.. maapin shilla yang cantik, baik hati dan suka menabung ini ya fy” cengir shilla narsis, ify pun langsung monoyor kepala shilla

“aduh.. sakit” kata shilla

“lagi gue lagi broken heart malah dibecandain” kata ify kesal, shilla pun hanya nyengir
__skip__


            Saat ini kembali pelajaran bu winda, tetapi tidak seperti biasanya rio dan ify tidak sedang bertengkar

“anak-anak besok kita akan mengadakan acara camping di hutan, ibu akan membagikan kelompoknya, 1 kelompok 2 orang, ashilla-alvin, ozy-acha, cakka-agni, ray-olivia, deva keke……. Yang terkhir rio-ify” jelas bu winda

“bu saya engga setuju bu, masa saya harus sekelompok sama rio sih bu?” Tanya ify tidak terima

“iya bu” timpal rio

“semua ini sudah menjadi keputusan ibu, dan keputusan itu tidak dapat diganggu gugat” jalas bu winda

“tapi bu…”

“sudah, sekarang kita lanjutkan pelajarannya” potong bu winda, dengan terpaksa rify pun menerima keputusan tersebut
__skip__


@ rumah ify


            Pagi-paginya ify sudah bersiap-siap untuk pergi camping, entah mengapa alasan apa yang mendorong  dirinya untuk bersemangat sekali hari ini

“ify.. kamu sudah siap?” Tanya mamanya ify dari bawah

“udah mah” jawab ify, ify pun segera berangkat menuju sekolahnya
__skip__


@ bus


            Ify yang sedari tadi mencari shilla yang tak kunjung kelihatan

“shilla..” panggi ify saat melihat shilla yang sedang berjalan kearahnya

“kenapa fy?” Tanya shilla

“lu di bis duduk sama gue ya…” pinta ify dengan wajah memelasnya

“yah fy, gue duduk sama si Alvin”

“terus, gue duduk sama siapa dong?” Tanya ify

“itu ada bangku kosong” tunjuk shilla kepada salah satu bangku

“ogah ah, masa gue harus duduk sam rio sih” kata ify yang melihat ke sebelah bangku tersebut telah ditempai rio

“ya gapapa kali fy, dari pada lo harus berdiri” jawab shilla, mau tidak mau ify pun duduk besama rio
__skip__


            Sesampainya dihutan, mereka pun langsung membuat tenda masing-masing. Kebetulan ify satu tenda bersama shilla. Sehabis ini adalah permainan mecari jejak, dimana semua pasangan yang telah ditentukan akan mencari jejak pada kegelapan dimalam hari
__skip__


            Sekarang rio dan ify sudah berjalan mencari jejak, entah mengapa tumben sekali mereka sedang diam, tidak bertengkar. Sepanjang perjalanan rio yang selalu memimpin didepan dan ify pun hanya mengikutinya dari belakang. Sesampainya digaris finsh rio pun langsung menghampiri alshill yang telah sampai duluan

“yo, ify mana?” Tanya shilla

“tu dibelakang gue” jawab rio santai tanpa menoleh kearah belakangnya

“mana ada ify yo?” Tanya Alvin heran

“dari tadi dia ada dibelakang gue” jawab rio yang mulai panic mencari ify

“duh… ify dimana lagi? Mana dia takut gelap lagi yo” kata shilla dengan nada khawatir,
rio pun kemudian beranjak pergi

“mau kemana lu yo?” Tanya Alvin

“nyari ify” jawab rio yang langsung meninggalkan alshill yang sedang tersenyum melihat tingkahnya rio
__skip__


@ hutan


            Ify yang sedang menangis, ia hanya terduduk dengan memeluk lututnya, ia sangat ketakutan sekali

“tolong…tolong…” lirih ify karena ia tak mampu lagi untuk berteriak
“ify…ify…” panggil seseorang yang suaranya sangat ify kenali

“rio..rio..” jawab ify, rio pun langsung menghampiri ify yang sedang terduduk

“fy, lu gapapa kan?” Tanya rio khawatir, ify pun hanya menggeleng

“muka lo pucet banget fy, udah gitu tangan lu dingin banget” kata rio

“gue gapapa kok yo” jawab ify lirih

“yaudah, kita balik yuk”kata rio yang langsung menggendong ify, jantung ify pun menjadi marathon
__skip__


@ kelas XI-I


            Setelah pulang dari acara camping kemarin, sikap rio dan ify sangat berubah, mereka sekarang sudah tidak pernah bertengkar lagi. Saat ini guru tidak hadir karena sedang sakit, tiba-tiba rio menarik tangan ify menuju halaman sekolah

“ngapain sih pake narik-narik segala?” Tanya ify kesal

“gue suka, cinta, sayang sama lo. Sejak kita pertama kali bertemu sebenernya gue udah suka sama lo. Gue itu berantem sama lo Cuma buat narik perhatian lo” jawab rio to the point yang sukses membuat ify kaget setengah mati

“apa bener itu yo?” Tanya ify tidak percaya

“iya, lu mau engga jadi pacar gue?” Tanya rio yang engga ada romantis-romantisnya sama sekali, ify pun mengangguk. Rio pun langsung memeluk ify

            Dan begitu lah kisah rio dan ify. Sepasang kekasih yang memulai hubungannya dari perasaan BENCI, dan akhirnya mencadi CINTA

__the end__

" OUR LOVE STORY " ===> last part

 Rio yang sedang mendrible bola basket secara asal-asalan untuk melampiaskan emosinya kepada bola basket tersebut. Jujur pada saat itu ia sabgat cemburu dengan kedektan ify dengan dayat

“bola itu engga salah apa-apa, jangan lu lampiasin emosi lu ke bola itu” kata seseorang dari belakang rio, rio pun menoleh ke belakangnya

“tau apa lo sama masalah gue” jawab rio sinis saat melihat orang tersebut yang ternyata adalah dayat

“ya gue tau siapa lo, seorang prince Alyssa”

“kalo lo dah tau, kenapa lo deketin ify? Hah?” Tanya rio yangmulai terpancing emosinhya, tetapi dayat pun terdiam

“kenapa” Tanya rio dengan nada meninggi

“KARNA GUE  JUGA SAYANG SAMA IFY,, PUAS LO!!!” bentak dayat, rio pun tersenyum miring

“oke, gimana kalo sekarang kita tanding basket´kata rio,dayat pun mengernyitkandahinya

“maksud lo?”

“kita tanding, kalo lo menang gue akan jauhin ify, tapi kalo lo kalah gue minta lo jangan ganggu hidup gue sama ify lagi”

“gila lo yo, ify dijadiin taruhan”

“gue gila karne gue cinta sama ify, dan  lo udah ngalihin perhatiannya ify buat lo, gimana? Deal?” kata rio yang
mengulurkan tangannya

“oke deal” jawab dayat yang membalaskan uluran tangan rio

“1..2..3…” kata rio yang melambungkan bola basket tersebut, baru saja ia ingan menepis bola basket tersebut,

tiba-tiba….

Prok..prokk..prokk…

Suara tepuk tangan seseorang yang berada dipinggir lapangan, rio dan dayat pun menoleh ke arah sumber suara tersebut

“bagus udah jadiin gue taruhan, dan buat lo kak rio, ini udah yang kedua kalinya lo lakuin hal yang sama ini ke gue” kata orang tersebut yang tak lain adalah ify

“tapi ini ga seperti yang lo kira fy” bantah rio

“semuanya udah jelas, gue udah denger semuanya, kalo lo mau jauhin gue bukan gini caranya. Dulu gue sempet percaya lagi sama lo dan gue udah ngasih kesempatan kedua buat lo, tapi lo sia-siain kesempatan itu” jelas ify dengan suara parau yang sangat telihat sekali ia sedang menahan tangisnya

“gue duluan, silahkanlanjutin permainan kalian, maaf kalo gue udah ganggu” lanjut ify yang langsung berlari meninggalakan rio dan dayat

“fy..fy.fy..” panggil rio yang berusaha mencegah ify, tetapi ify tak mengubrisnya sama sekali dan ia masih tetap berlari

“argh.. PUAS LO!!!” bentak rio kepada dayat, dayat pun hanya tersenyum miring dan berjalan meninggalkan rio
__skip__

@ rumah ify

 Ify yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya yang langsung menghampiri deva yang sedang sarapan

“pagi dedep” sapa ify

“nama gue deva bukan dedep” sunggut deva kesal, ify hanya tertawa kecil dan langsung mencomot roti deva

“kak ify roti gue” teriak deva

“ bikin lagi ya sayong, gue berangkat duluan ya” kata ify yang langsung ngibrit meninggalkan deva yang masih marah-marah. Ify yang keluar dari rumahnya dan melihat sebuah motor cagniva hitam yang terparekir didepan rumahnya

‘motor siapa tuh’ pikirnya, ia pun menyapu pandangannya dan melihat sesosok lelaki yang sedang berdiri membelakanginya

“maaf siapa ya?” Tanya ify kepada prang tersebut, orang tersebut pun membalikkan badannya yang membuat ify terlonjak kaget

“ngapainlo ada disini?” Tanya ify jutek yang melihat orang tersebut yang ternyata adalah rio

“lo masih marah sama gue?” Tanya rio

“menurut lo?”Tanya ify datar dan langsung menuju mobilnya

“fy, tunggu dulu”cegah rio

“apaan lagi sih, nanti gue telat”

“maaf…”

“udah?” Tanya ify, rio pun terdiam

“kalo udah gue duluan” lanjut ify yang langsung masuk ke mobilnya dan pergimeninggalkan rio sendirian

“maksud gue bukan gitu fy” batin rio yang menatap kepergian ify
___skip__

@ kelas X-3

 Ify yang baru datang dan langsung duduk ditempat duduknya pun langsung dikelilingi teman-temannya

“kenapa fy? Dateng-dateng muka lo diliper 23 gitu?” Tanya shilla

“mata lo juga sembab” tambah acha

“lo lagi ada masalah?” Tanya sivia, ify pun menggeleng

“kalo lo ada masalah cerita aja ke kita, kita siap kok terima curhatan lo” kata agni sambil menepuk pundak ify, ify pun hanya mengangguk perlahan

Tett…tett..tett….

Bel tanda pelajaran pertama pun berbunyai, anak-anak S.I.S.A.A. pun kembali ke tempat duduknya masing-masing

__skip__

@ kantin

 Anak-anak S.I.S.A.A yang barusaja sampai dikantin sedang celingak-celingukan mencari tempat duduk

“eh,mau duduk dimana nih?” Tanya shilla

“kayak biasa aja” jawab acha

“disana aja, bosen disitu mulu” elak ify sambil menunjuk salah satu meja yang kosong

“yaudah, kali-kali kita ga bareng-bareng sama cowok-cowok itu” kata sivia, ify pun menghela nafas lega. Sesungguhnya ia hanya ingin menghindari rio

Disisi lain…

“kok ify sama temen-temennya ga duduk disini ys” batin rio yang ternyata memperhatikan anak-anak S.I.S.A.A

“engga rio, pokoknya lu harus positive thingking aja, aiapa tau aja mereka punya alas an yang lain buat ga duduk disini” batin rio sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

“kenapa lo yo?kejedot? kesambet? Apa salahminum obat?” Tanya ozy asal yang langsung menempelkan telatak tangannya didahi rio yang ternyata sedari tadi memperhatikan rio

“pantesan panas” celetuk ozy yang langsung ditoyor kepalanya oleh rio

“gue gak kenapa-kenapa dodol” kata rio kesal, ozy pun nyengir

“eh..eh..eh.. awas nanti  jadi KDRK” kata cakka gaje

“apaan tuh?” Tanya anak-anak d’orionds minus cakka kompak

“hehehe.. penasaran ya?ketik reg spasi cakka kirimnya ke kuburan” jawab cakka asal

Pletak…

4 buah jitakan pun nulu diterima oleh cakka

“aduh, sakit” keluh cakka sambil mengelus-elus kepalanya

“ada juga nanti lo yang gue kirim ke kuburan” kata Alvin

“kasih tau engga” desak Gabriel

“mm… apa ya? Kekerasan Dalam Ruang Kantin kali” jawab cakka asal
Pletak…

4 buah jitakan pun mulus diterima oleh cakka lagi

“kayaknya besok kalo gue lagi sama kalian harus pake helm nih, apa kalian tau kalau jitakan kalian dikepala saya ini, nanti kalau saya jadi gegar orak gimana? Atau amnesia, gawat kan?” cerocos cakka lebai+gaje

“ckckck.. kok gue bisa nemuin temen kayak lo gini ya” guman Alvin

“iya, gue temuin tu anak dimana ya?” kata gabiel sambil menopangg dagunya seperti orang yang takpak berfikir


“oh iya, dikolong jembatan” lanjut Gabriel, tawa anak-anak d’orionds minus cakka pun meledak, cakka pun
langsung manyun

__skip__

@ kelas XI-2

 Pandangan rio yang lurus kedepan dengan tangannya yang menopang dagunya. Ia sama sekali tak memeperhatikan pak duta yang sedang berceramah didepan kelasnya alias sedang menjelaskan tentang rumus-rumus fisika yang super duper ruet bin ribed, rio yang tak mengerti sama sekali dengan rumus-rumus tersebut, melihat papan tulis saja sudah membuatnya mual dengan rumus-rumus yang berjibun.

Pleetaakk….

Sebuah sepidol pun mulus mendarat dikepala rio yang membuatnya kaget setengah mati

“aadduuhh…” keluh rio sambil mengusap-usap kepalanya, ia pun mendongak kepalanya dan dilihatnya pak duta yang sedang manatapnya dengan aura neraka yang siap menerkamnya

“Mario… kenapa kamu melamun?” Tanya pak duta galak yang membuat rio kicep

“eng..eng..engga kok pak” jawab rio gugup

“kalau begitu, kerjakan soal yang ada dipapan tulis” perintah pak duta

Deg…

Jantung rio terasa berhenti berdetak, ia menelan ludahnya, ia sama sekali tak mengerti apa maksud dari soal yang berada dipapan tulis

“gimana Mario? Silahkan maju kedepan” perintak pak duta, baru saja rio berdiri dari tempat duduknya

Tett..tett…tett….

Bel pulang sekolah pun berbunyi, rio menghela nafas lega

“thanks god” batin rio

“yasudah, pelajaran kita lanjutkan minggu depan” kata pak duta yang langsung pergi keluar kelas

“miracle banget bro” kata Alvin sambil menyikut pinggang rio dengan sikutnya, rio pun hanya tersenyum tipis

“gue punya rencana, gue minta lo semua bantuin gue ya” kata rio

“rencana apa?” Tanya cakka yang tiba-tiba nimbrung

“nanti aja gue kasih tau” jata rio yang sok misterius

__skip__

@ rumah ify

 Ify yang sedang tidur-tiduran dikamarnya sambil mendengerkan music dihpnya, ia hari ini memang tak ada kegiatan sama sekali, sehingga hari ini ia dapat bersantai

Ting..tong..ting..tong…

Suara bel rumah ify berbunyi yang memaksanya berdiri dan keluar dari kamarnya

“ih, siapa sih yangmalem-malem gini bertamu, mana deva belom pulang lagi” guman ify sambil berjalan menuju pintu rumahnya

“siapa ya?” Tanya ify sambil membuka pintu rumahnya

“malem fy” kata orang bersebut, seketika raut jawab ify menjadi berubah

“ngapain malem-malem kesini?” Tanya ify dingin kepada orang tersebut

“lo lagi ga sibuk kan?” Tanya orang tersebut

“gue sibuk” jawab ify

“gue tau kok kalo lo tadi tidur-tiduran dikamar lo” kata orang tersebut yang ternyata adalah rio

“ngintipin gue ya lo”tuduh ify,rio pun hanya nyengir

“ayo ikut gue” kata rio yang langsung menarik tangan ify, awalnya ify sempat berontak, tetapi tenaganya tak lebih besar dari tenaganya rio, yang akhirnya ia hanya bisa pasrah mengikuti rio
-----

Ify dan rio yang sampai disuatu tempat yang sangat gelap, rio yang mulai mengendurkan cengkraman tangannya dipergelangan tangan ify.

“ngapain lo ngajak gue kesini?” Tanya ify dengan nada ketakutan yang sesungguhnya ify sangat takut dengan gelap

“gue punya kejutan buat lo” kata rio

“gue minta lo duduk dibangku itu, gue pergi dulu ngambil sesuatu nanti gue balik lagi” lanjut rio

“lo gila ya, udah tau lo ngajak gue kesini, make maksa lagi, sekarang lo main tinggal gue gitu aja” kata ify
dengan suara meninggi, tanpa menghiraukan semprotan dari ify, rio pun langsung meninggalkan ify

“kak…kak rio… kak…” teriak ify dengan nada bergetar, sekarang ia sangat ketakutan, ia takut ada hal-hal yang  tidak ia ingin kan, seperti hantu.

Jreng….

Suara gitar berbunyi, ify pun segera menoleh ke arah sumber suara tersebut, dan dilihatnya rio yang sedang duduk dengan gitar yang sudah ia pegang, ia pun kembali memainkan gitar tersebut dan mulai bernyanyi

Terlarut aku dalam kesendirian
Saat aku menyadari tiada lagi dirimu kini…
Sampai kapan kah aku mampu bertahan
Tetapi aku jalani semua kisah hidupku ini…
Tak akan terganti setiap kenangan yang telah terukir
Namun teredap indah dan melekat dihati
Akankah berakhir semua rasa yang telah tercipta
Didalam benakku dan didalam asa ku
(akhir rasa ini – samsons)

 Suara rio yang mengalun indah dengan diiring petikan gitar yang membuat ify sangat terpukau, sedetik kemudian pun ia tersadar dari lamunannya

“fy, gue mau minta maaf sama lo, gue ini emang bukan orang yang romantis dan gue juga engga pandai berkata-kata, jujur waktu kemarin lo ngediemin gue, gue merasa sangat terpukul dengan kebodohan gue. Masalah gue sama dayat, itu semua hanya emosi, kemarin dayat nemuin gue dan bilang gue suruh jagain lo karena dia mau pindah ke luar kota. Dia minta maaf ke elo karena dia udah ngerusak hubungan kita. Jadi gue minta maaf sama lo ya fy, gue sayang banget sama lo” jelas rio panjangan lebar yang membuat ify tercengang, pelahan rio berjalan mendekati ify

“rio selamanya untuk ify” bisik rio kepada ify, ify pun langsung memeluk rio erat

Jdeerr…jdeerr….

Suara kembang api yang tiba-tiba muncul, ify pun melepaskan pelukkannya danmengernyitkan dahinya

“perasaan ini bukan malem tahun baru deh” kata ify heran +bingung

“ this is special for you Alyssa” kata rio sambil mengenggam tangan ify

Brrrruuukkkk…..

Suara orang terjatuh bersumber dari belakang rify yang berhasil menyita perhatian rify

“aduh…” keluh orang-orang tersebut yang ternyata adalah anak-anak d’orionds dan S.I.S.A.A minus rify yang terjatuh
secara bertumpukan

“kalian ngintipin ya?” kata ify sambil melotot, anak-anak d’orionds dan S.I.S.A.A minus rify pun nyengir gaje

“woi, pada bangun lah, sakit nih gue ketindihan dibawah” kata cakka yang ternyata tertindih teman-temannya yang berada diposisi paling bawah

“hahahah….” Tawa yang lainnya pun meledak dan mereka menikmati sangat menikmati malam itu dengan canda tawa…

___tamat___

*tutupkupingmeremjongkok*
huuuaa...
pasti jelek banget kan,,
mana alurnya kecepetan lagi,,
yaudah,,
follow me twitter ya @milalyssa
dan add fb aku 'ade mila'
mksih,,

_ade nurmyla fauziati_

" OUR LOVE STORY " part 35

@ mall


Ify dan deva yang sedang berjalan-jalan tanpa tujuan

“dev, gue ke toilet dulu ya” kata ify

“jangan lama-lama

“iya, lo disini aja, jangan kemana-mana”

“emang kata lo gue anak kecil apa” dengus deva kesal, tetapi sayang ify sudah keburu ngibrit

-----


Ify yang berjalan keluar toilet, ia kembali menuju tempat deva berada

Bruukkkk….

Ify yang tak sengaja menabrak seseorang

“eh, maaf” kata ify

“lo ify kan?” Tanya orang tersebut, ify pun mengerutkan keningnya

“iya, lo siapa ya?” Tanya ify bingung

“masa lo lupa sih, gue kan cowok yang lo tabrak ditoko buku, gue juga sepupunya Zahra
yang lo liat di ultahnya Zahra” jelas cowok tersebut

“hmm.. oh, lo cowok yang itu, nama lo..” kata ify menggantung

“dayat, kenalin gue dayat” sela cowok tersebut

“hehehe.. udah pernah ketemu tapi gue baru tau nama lo sekarang” kata ify terkekeh


Dipenghujung mudaku telah kupilih dirimu
Sebagai pendamping hidupku
Sampai akhir lajangku telah kau yakin kan aku
Untuk menghambiskan hidupku bersama mu

Suaa hp ify berbunyi


“KAK IFY” teriak orang tersebut lewat pembicaraannya menggunakan via telefon

“apaan sih, kuping gue sakit tau” kata ify sambil mengelus-elus telinganya

“dimana lo kak? Lama banget sih” kata orang tersebut yang tak lain adalah deva

“hehehe.. map gue lupa dev” kata ify cengengesan

“yaudah, cepetan kesini” kata deva kesal, ify pun mengakhiri pembicaraannya

“yat, gue duluan ya, adek gue udah ngamuk tuh kelamaan gue tinggal” kata ify

“oh yaudah” ify pun langsung ngibrit menemui deva

-----

Ify berlari menghampiri deva yang sedang duduk sambil celingak celingukan engga jelas

“dedep..” kata ify sambil memamerkan deretan gigi putihnya

“dari mana lo kak? Lu engga tau apa lo nunggu sampe jamuran disini, lo kan yang ngajak
gue, kok lo ninggalin gue sendirian disini lo masa lupa sih ngajak orang seganteng gue” cerocos deva

“hehehe.. dedep ku sayong, sory gue lupa” kata ify cengengesan

“ah, lo mah kak” kata deva ngambek

“yaudah, balik yuk” kata ify yang langsung menarik tangan deva
__skip__


@ sma ceria 5


Shilla yang berjalan sendirian dilorong sekolahnya

“shillong,,” teriak seseorang yang ternyata adalah acha yang sedang berlari kearahnya dengan ify, sivia dan agni yang mengekorinya

“shilla lo kok udah masuk aja, emangnya lo udah sembuh, kan harusnya lo istirahat dulu dirumah, engga usah ke sekolah” cerocos acha lebai

“berisik banget sih lo cha” kata agni, acha pun nyengir

“gue males banget, bosen dirumah sakit mulu, engga ngapa-ngapain” jawab shilla santai

“yaudah ke kelas yuk” ajak ify yang lainnya pun hanya mengekorinya
__skip__


@ kantin


Anak-anak S.I.S.A.A yang sedang makan dikantin

“halo agni sayoong” sapa cakka lebai kepada agni, agni pun mendelik melihat cakka

“ngomong pake sayang-sayangan lagi, nih!!!” ancam agni sambil menunjukkan kepalan tangannya, cakka pun kicep

“hahaha.. noh pacar lo cakk” tawa rio, cakka pun cemberut

“dibilangin kalo manggil gue itu kka bukan cakk, kalo cakk nanti dikira cicak” kata cakka kesal. Ify yang sedang menikmati makanannya, tiba-tiba kaget karena minumannya sudah habis

“siapa nih yang minum minuman gue?” Tanya ify galak, ia poun melirik ke rio yang
sedang duduk manis dengan tampang WATADOS

“lo ya kak” tuduh ify, rio pun nyangir

“pokoknya lo harus beliin lagi ditambah yuppy satu bungkus” lanjut ify ngambek

“lah perasaan gue Cuma minum minuman lo deh, kok pake acara yuppy segala” kata rio
tidak terima

“pake pajak lah”

“iya iya aja deh, biar cepet” kata rio pasrah, ify pun tersenyum kemenangan
__skip__


            Bel pulang sekolah sudah berbunyi kera-kira setengah jam yang lalau. Seorang gadis yang sedang duduk dihalte menunggu ada angkutan umum yang lewat

“duh, mana sih angkot engga ada yang lewat. Mending kalo tau gini gue bareng deh sama anak-anak. Udah pake gue engga bawa mobil, kak rio pake segala ngilang lagi” runtuk gadis tersebut dalam hati yang tak lain adalah ify. Tiba-tiba sebuah motor berhendi didepannya

“hi nona” sapa orang tersebut

“siap ya kak? Mas? Bang? Bapak? Om? Paman? Kakek?” cerocos ify yang melihat orang tersebut tanpa melihat wajahnya karena orang tersebut mengenakan helm full face

“masa lo lupa sih sama gue” kata orang tersebut

“bagaimana gue bisa tau siapa lo, tu helm nutupin” balas ify kesal

“oh iya” oreng tersebut pun membuka helmnya

“dayat, gue kira lo siapa” kata ify yangmelihat orang tersebut yang ternyata adalah dayat

“lo ngapain disini fy?”

“nungguin angkot”

“sampe lo karatan angkot juga engga bakal lewat sini”

“lah kok bisa?”


“Udah lo bareng gue aja”

“tapi..”

“ga usah bawel deh” sela dayat, ify pun pulang bersama dayat. Tak jauh dari halte tersebut, seseorang yang ternyata sedari tadi mengamati dayat dan ify menghela nafas berat

‘gue harap lo ga ada apa-apa sama dia fy” batin orang tersebut yang tak lain adalah rio
__skip__


            Ify yang baru sampai dirumahnya, ia baru sampai dirumahnya, ia baru pulang sekolah, padahal jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Memang sebelum pulang kerumahnya, tadi dayat mengajaknya jalan-jalan terlebih dahulu. Ia pun langsung segera masuk ke rumahnya

“kak rio” peikinya kaget melihat rio yang sedang duduk diruang tengah sambil menonton
tv

“kak, kok lo ada disini?” Tanya ify bingung

“tadi deva nelfon gue katanya lo engga pulang-pulang” jawab rio tanpa menoleh ke arah ify

“dari mana aja lo?” lanjut rio yang masih tetap fokus terhadap tontonan tvnya

“tadi jalan-jalan dulu”

“sama?”

“dayat”

“siapa dia? Kok gue baru denger namanya?”

“dia yang waktu itu ketemu dipestanya Zahra”

“kok dia bisa bareng sama lo?”

“berasa diintrogasi nih gue” batin ify

‘lagi lo kak, gue cariin ga ketemu-ketemu, tadi gue ketemu dia, trus dia ngajak gue
bareng” jelas ify

“tenang rio, tahan emosi, masalah ga akan selesai dengan emosi” batin rio

“yaudah,gue balik dulu ya, udah malem nih” kata rio yang langsung meninggalkan rumah ify

‘apa gue salah ya’ pikir  ify

“tau ah, mendingan gue mandi, abis itu pergi deh kea lam mimpi” batin ify
__skip__


            Ify yang sudah siap untuk berangkat ke sekolahnya, ia pun langsung menghampiri deva yang sedang asik sarapan

“dev, gue bareng lo ya” kata ify

“emangnya mobil lo kenapa?”

“mobil gue kan lagi diservice”

“map kak bukannya gue ga mau, tapi kan sekolah gue sama lo jauh banget, bagaikan
daratan dan lautan, lo kek timur gue ke barat, lo ke selatan gue ke utara” cerocos deva lebai

“bilang aja ga mau, ga usah pake muter-muter deh” kata ify kesal, deva pun nyengir

“hehehe.. tumben kakak gue pinter” kata deva

“yaudah, gue duluan, nanti gue telat” kata ify yang  langsung meninggalakan deva sendirian
__skip__



            Ify yang sedang berjalan menuju jalan raya besar. Memang rumahnya ify tidak dilalui kenadaraan umum, sehingga ia harus berjalan terlebih dahulu. Tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti didepannya

“ngapain lo fy?” Tanya orang tersebut

“udah tau lagi jalan, emangnya ngapain kata lo? Ngesot?” kata ify kesal, orang tersebut pun terkekeh

“yaudah bareng gue aja” kata orang tersebut

“tapi kan sekolah lo jauh dari sekolah gue , nanti malah ngerepotin lagi” bantah ify kepada orang tersebut yang ternyata adalah dayat

“udah, dari pada lo telat” kata dayat, ify pun mengangguk pasrah
__skip__


@ sma ceria 5


Ify yang sudah sampai didepan sekolahnya pun turun dari motornya dayat

“makasih ya” kata ify

“yaudah, gue duluan ya” kata dayat yang kemudian meninggalkan ify, ify pun melangkah menuju kelasnya

“ify kok bareng sama dayat ya” batin seseorang yang mengamati ify yang ternyata adalah rio

“tenang rio, ify engga ada apa-apa sama dayat, lo harus percaya sama dia rio” barin rio (lagi) tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya

“gue Mario stevano adytia haling, orang yang paling ganteng sedunia” latah rio, orang
yang menepuk pundaknya pun menoyor kepala rio

“lo latah apa narsis” kata orang tersebut yang ternyata adalah Alvin

“lo ngapain ngagetin gue?” balas rio

“lagi lo ngapain disini?” Tanya Alvin balik

“udah, cepet ke kelas aja” kata rio yang langsung menarik tangan Alvin
__skip__


@ kantin


Anak S.I.S.A.A dan d’orionds yang sedang makan dikantin dalam satu meja

“fy, lo kemarin pulang bareng siapa?” Tanya shilla

“dayat” jawab ify enteng sambil fokus terhadap makanannya dan tanpa menoleh ke arah shilla

“hah? Siapa dia fy? Kok gue baru denger namanya?” Tanya acha lebai

“temen gue” jawab ify santai

“temen apa temen fy, nanti rio cemburu loh” gada cakka, ify pun langsung melototi cakka

“hayo loh cakk, nanti dimakan ify” kata ozy, ify pun beralih meloti ozy

“rio, itu pacar lo, gue mau dimakan” kata ozy manja sambil menarik-tarik lengan baju rio

“apaan sih lo, gue makan juga loh” kata rio galak, ozy pun kicep

“hahaha..” tawa anak-anak S.I.S.A.A dan d’orionds minus ozy pun meledak karena melihat ozy, ozy pun manyun
__skip__


@ pulang sekolah


            Anak-anak S.I.S.A.A yang sedang  berjalan beriringan menuju gerbang sekolah, tiba-tiba ify menangkap sesosok yang ia kenal didepan gerbang

‘kayaknya gue kenal deh’ pikir ify

“ify” panggil orang tersebut yang melihat ify berjalan bersama teman-temannya

“dayat” pekik ify kaget yang melihat orang tersebut, ia pun berjalan menghampiri dayat

“lo mau ngapain disini?” Tanya ify

“mau jemput lo”

“emangnya lo tukang ojek?” Tanya ify polos, dayat pun tertawa kecil

“yaudah balik yuk” kata dayat

“tapi..tapi…”

“udah, dari pada lo nunggu lama kayak kemarin” sela dayat, ify pun hanya pasrah


Disisi lain…



Anak-anak S.I.S.A.A minus ify yang sedang mengamati ify dengan dayat, tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan anak-anak d’orionds

“ngapain pada disini?” Tanya Alvin

“ify mana?” Tanya rio

“udah balik duluan” jawab shilla

“sama?” Tanya rio kaget

“dayat” jawab sivia

“aku terbakar cemburu.. cemburu buta.. tak bias ku padamkan amarah dihatiku..” senandung cakka gaje yang bermaksud menyinggung rio, agni pun menjitak kepala cakka

“aduh.. sakit agni sayong” kata cakka sambil mengelus-elus kepalanya, agni yang langsung melototi cakka yang membuat cakka kicep

“hawa neraka nih, kita duluan ya” kata Gabriel yang langsung kabur sambil menarik tangan sivia yang diikuti lainnya dan yang tersisa hanya lah rio sendirian

“rio sabar, tahan emosi” batin rio yang kemudian beranjak pulang
__skip__

@ rumah ify

Ify dan dayat yang telah sampai didepan rumah ify

“maksih ya yat” kata ify

“gue duluan ya” kata dayat yang langsung meninggalakan ify, ify pun langsung masuk ke rumahnya

------

Ify yang sudah berganti pakaian dan sedang duduk dibelakang rumahnya
‘bosen banget deh’ pikirnya

“mending gue jalan-jalan dulu deh, siapa tau aja ketemu sama temen-temen” guman ify yang setelah itu langsung bersiap-siap untuk pergi
__skip__


            Rio mendrible bola basketnya secara asal-asalan untuk melampiaskan emosinya. Jujur ia sangat cemburu dengan kedekatan ify dengan dayat

“bola itu engga salah apa-apa, jangan lu lampiasin emosi lu ke bola itu” kata seseorang dari belakang rio, rio pun menoleh kebelakang

“tau apa lo sama masalah gue” jawab rio dingin saat melihat orang tersebut yang ternyata adalah dayat

“ya gue tau lo, seorang prince Alyssa”

“kalo lo udah tau, kenapa lo deketin ify?” Tanya rio yang mulai kepancing emosinya,
tetapi dayar terdiam

“kenapa?” Tanya dayat dengan nada meninggi

“KARENA GUE JUGA SAYANG SAMA IFY, PUAS LO!!!”

" OUR LOVE STORY " part 34

.

            Alvin berlari mengejar shilla, ia melihat shilla yang sedang berada disebrang jalan, tanpa pikir panjang Alvin pun langsung menyebrang jalan tanpa melihat kearah kiri dan kanan. Tiba-tiba sebuah mobil kencang sedang menuju kearahnya

“KAK ALVIN…. AWWAAASSS” teriak shilla
Brrraaakkkk….

Tabrakan pun tak dapat dihindari, tubuh Alvin menghantam mobil sehingga tubuhnya terhempas dengan jarak yang lumaian jauh

“kak Alvin” teriak shilla yang langsung menghampiri Alvin yang tersungkur dijalan
__skip__

@ rumah sakit

            Suasana hening terdapat pada saat ini, hanya tangisan seorang gadis yang terdengar. Sebuah tangisan kehawatiran dan penyesalan

“shilla” panggil seseorang pada gadis tersebut yang ternyata adalah shilla. Shilla pun mendongak kepalanya dan dilihatnya ify yang sedang berjalan kearahnya, ify ternyata tak datang sendirian, ada rio yang berjalan mengekorinya. Shila pun berdiri dan segera memeluk ify

“shill, gimana keadaan kak Alvin?” Tanya ify sambil membalas pelukan shilla

“koma, fy” jawab shilla lirih

“sabar shill, lo harus kuat” kata ify, shilla hanya mengangguk perlahan

“ini semua salah gue fy, gue yang nyebabin kak Alvin kecelakaan” kata shilla, ify pun melepas pelukan shilla

“ini bukan salah lo shill, ini kecelakaan”

“Alvin.. mana Alvin” kta seseorang perempuan yang tiba-tiba datang menghapiri rio, ify
dan shilla

“dimana Alvin?” lanjut orang tersebut panik yang ternyata mamanya Alvin

“dia koma tan” jawab shilla lirih sambil menunduk

“engga, kalian boong kan, Alvin tadi baik-baik aja” kata mamanya Alvin histeris, air matanya turun dengan derasnya, tiba-tiba dokter yang merawat Alvin pun keluar dari kamar rawat Alvin

“dok, gimana keadaan anak saya dok?” Tanya mamanya Alvin

“pasien mengeluarkan banyak darah, ia sangat membutuhkan darah golongan darah O
secepatnya, kebetulan stok darah O disini sedang habis” jelas dokter

“saya golongan darhnya O, dok” kata shilla

“yasudah, ayo ikut saya” kata dokter, shilla pun mengekorinya
__skip__


            Keadaan Alvin yang berangsur sembuh, ia sudah dipindahkan dari ruang UGD ke ruang rawat biasa. Sekarang sebuagian darah ditubuh Alvin adalah darah shilla, memang shilla jadi mendonorkan darahnya. Alvin yang sudah sadar, tetapi keadaaan ini bertolak
belakang dengan keadaan shilla, ternyata ia mengidap hipotensi atau tekanan darah rendah. Awalnya dokter memang melarangnya untuk mendonorkan darahnya, tetapi shilla tetap memaksa. Sekarang ia dirawat diruang ICU, keadaannya dari hari ke hari mulai melemah.

“ma,,,” panggil Alvin lirih

“iya, kenapa vin?”

“Alvin mau ketempat shilla mah”

“tapi kamu kan belum sembuh total vin”

“pliiss mah, semua ini kan gara-gara Alvin shilla jadi kayak gini” pinta Alvin

“iya, tapi kamu pake kursi roda ya” kata mamanya Alvin, Alvin pun hanya mengangguk

----


            Alvin dan mamanya memasuki tempat rawat shilla, dilihatnya shilla yang terbaring lemah dikasur dengan mata terpenjam dan infuse yang terpasang ditangan kanannya. Perlahan air mata Alvin terjatuh melihat orang yang ia sayangi terbaring lemah

“ma, bisa tinggalin Alvin sama shilla berdua disini?” Tanya Alvin, mamanya Alvin pun hanya tersenyum tipis dan keluar dari kamar rawat shilla. Alvin memutar roda kursi rodanya secara perlahan untuk mendekati shilla


“shill…” panggil Alvin lirih sambil memebelai rambut shilla

“aku udah coba kuat bertahan untuk kamu shill”

“dan kamu harus kuat bertahan demi aku shill”

“aku janji kalo kamu udah sembuh, kita jalan-jalan kemana yang kamu mau”

“yudah, aku duluan ya shill, aku juga harus istirahat, nanti kalo kamu sembuh, aku juga sembuh” lanjut Alvin, ia pun mencoba berdiri dan mencium kening shila dan langsung
pergi meninggalkan shilla. Sebuah tetesan air mata muncul diujung maya shilla, tetapi sayang Alvin tak melihatnya Karena ia sudah keburu pergi

------


            Alvin keluar dari kamar rawat shilla, dilihatnya mamanya yang udah menunggunya didepan kamar shilla

“udah selesai vin?” Tanya mamanya, Alvin pun mengangguk

“ma..”

“kenapa vin?”

“Alvin boleh minta sesuatu ga?”

“minta apa vin?”

“tolong perjodohan inidibatalin ma” jawab Alvin, mamanya Alvin pun tersentak kaget

“tapi…”

“pliiss ma, Alvin sayang banget sama shilla, dia juga udah ngorbanin nyawanya untuk nyelametin Alvin” sela Alvin

“yasudah, kalo ini sudah jadi keputusan kamu, nanti mama bila ke tante vira

“beneran ma?” Tanya Alvin tidak percaya, mamanya pun hanya tersenyum dan mengangguk
__skip__


            Perlahan shilla membuka matanya, silihatnya Alvin yang sudah berada disampingnya bersama pasangan siviel

“shill, lo udah sadar?” Tanya Alvin, shilla pun mengangguk perlahan

“lo kenapa sih pake donorin darah ke gue, padahal itu bisa ngebahayain nyawa lo sendiri” lanjut Alvin

“karena gue sayang sama lo kak” jawab shilla lirih

“tapi…”

“udah lah kak, semuanya juga udah terlanjur” sela shilla, shilla beralih ke sivia dan menggenggam tangannya

“vi, tolong jangan kecewain kak Alvin ya” kata shilla

“maksud lo, shill?” Tanya sivia tidak mengerti

“ya, lo dijodohin kan sama kak Alvin, gue rela kok kalo kalian bisa bahagia”

“engga lo salah shill, semua ini dibatalin”

“maksud lo?”

“perjodohan ini dibatalin” shilla menatap sivia dengan tatapan bingung

“tadi, kak Alvin itu udah bilang ke mamanya, dan mamanya pun setuju kalau rencana pertunangan ini dibatalin” jelas sivia, shilla pun tersenyum

Tok..tok…tok…

            Suara pintu diketuk seseorang dari luar, tanpa menunggu jawaban dari orang yang berada didalam, orang tersebut pun langsung nyelonong masuk

“spada..spidi,,, ada orang kah didalam” akta orang tersebut yang ternyata adalah cakka, cakka pun tak datang sendirian ada agni, ozy dan acha yang mengekorinya

“punya sopan santun ga sih lo, dateng-dateng main nyelonong masuk aja” kata Gabriel, cakka pun nyengir

“ngomong-ngomong pasangan rify mana nih?” Tanya Alvin

“rify?” Tanya ozy bingung

“iya, kak rio sama ify” jawab shilla

“hai..hai..hai… lagi pada ngomongin kita ya, tadi gue denger nama gue disebut-sebut tuh.
“Kangan ya sama gue? Gue tau kok kalo gue tuh orangnya ngangenin” cerocos orang tersebut lebai yang ternyata rio yang tiba-tiba datang bersama ify

Pletak…

Jitakan ify mulus mendarat dikepala rio

“adoh.. ipy ku sayong, kenapa abang rio yang ganteng ini pke dijitak segala” kata rio lebai sambil mengelus-elus kepalanya

“lo udah baikan shil?” Tanya acha, shilla pun mengangguk
__skip__


@ rumah ify


            Ify yang lagi sunuk dirumahnya karena tak ada aktivitas yang ia lakukan untuk menyibukkan dirinya

“depa..” panggil ify dengan teriakan

“apaan sih kak, ga usah pake teriak-teriak kali, emang lo kira ini hutan” jawab deva kesal

“jalan-jalan yuk” ajak ify

“kemana?”

“ke mall kek”

“ogah ah males” bantah deva

“ayolah dep, ayo apa temenin gue, males nih gue dirumah” pinta ify dengan wajah memelas sambil manarik-narik lengan baju deva. Seperti anak kecil yang meminta dibelikan mainan

“males ah kak” batah deva

“yaudah, gue pergi sendiri aja” kata ify ngambek dan beranjak pergi

“eh, tunggu kak” cegah deva

“apa?” Tanya ify jutek sambil membalikkan badannya

“iya deh, gue ikut” kata deva pasrah, seketika raut wajah ify berubah menjadi ceria

“hahaha.. akhirnya lo nurut juga lo sama gue” tawa ify, deva pun cemberut

“ayo pergi, nanti keburu malem” lanjut ify yang langsung menarik tangan deva, yang
ditarik pun hanya mengikuti pasrah
__skip__


@ mall


Ify dan deva yang sedang berjalan-jalan tanpa tujuan

“dev, gue ke toilet dulu ya” kata ify

“jangan lama-lama

“iya, lo disini aja, jangan kemana-mana”

“emang kata lo gue anak kecil apa” dengus deva kesal, tetapi sayang ify sudah keburu ngibrit

-----


Ify yang berjalan keluar toilet, ia kembali menuju tempat deva berada

Bruukkkk….

" OUR LOVE STORY " part 33

.


Alvin berjalan disebuah taman, sebuah taman yang paling bersejarah dalam hidupnya. Sebuah tama yang menjadi saksi cintanya bersama shilla. Yap, taman ini adalah tempat pasangan alshill jadian untuk yang pertama kalinya. Alvin memberhentikan langkahnya, ia menatap kosong pandangannya

“argh… kenapa sih semua ini harus terjadi” teriak Alvin yang tampak tak bisa mengendalikan emosinya

“kenapa sih orang itu harus sivia yang dijodohin ke gue” teriak Alvin

Dheenngg…

Ternyata ditaman tersebut Alvin tak sendirian, ada seorang gadis yang ternyata sedari tadi mengamatinya

“lu tega kak” batin gadis tersebut, air mata gadis itu pun berjatuhan. Hatinya terasa tertusuk-tusuk mendengar peekataab Alvin. Gadis itu pun membalikkan badannya dan ia ingin segera berlari meninggalkan tempat tersebut. Tetapi naas untuk gadis tersebut, ia tersandung sehingga ia terjatuh dan menimbulkan suara yang cukup keras. Alvin yang mendengar keributan yang tepat dibelakangnya pun langsung menoleh kearah belakangnya

“shilla” pekik Alvin kaget yang melihat gadis tersebut adalaha shilla. Shilla pun segera bangun dan mencoba untuk pergi dari tempat tersebut, tetapi Alvin kali ini menahannya

“kenapa?” Tanya shilla dingin yang langsung menghapus air matanya

“shill, sekarang lo udah tau semuanya, gue minta lo jangan salahin sivia, ini semua kehendak orangtua kita” jelas Alvin, air mata shilla pun kembali terjatuh

“oke, kalo itu udah keputusan lo gue bisa terima, tapi beri gue waktu buat hilangin perasaan ini” kata shilla dengan suara parau yang menahan air matanya

“tapi shill, maksud gue…”

“gue udah tau kak, gue akan coba relain semua ini demi sahabat gue, sivia” sela shilla yang mencoba untuk tersenyum, walaupun senyum tersebut terlihat seperti senyum kepedihan hatinya

“gue duluan ya kak, gua akan coba terima semua ini” lanjut shilla yang kemudian pergi meninggalkan Alvin

“shilla…” panggil Alvin, tetapi percuma saja, shilla masih tetap berlari meninggalkannya

“sampai kapan pun gue masih sayang sama lo shill” batin Alvin yang menatap kepergian shilla
__skip__


            Shilla berlari tak menentu arah, ia tak tahu sekarang berada dimana, emosinya yang telah mengendalikan dirinya. Langkah shilla terhenti ketika ada sebuah motor yang berhendi didepannya yang kebetulan jalan tersebut lumaian sepi

“shilla, lo ngapain disini?” Tanya orang tersebut, shilla pun tersentak kaget karena orang tersebut mengetahui namanya

“eh, lo kak, kirain siapa” kata shilla yang melihat orang tersebut adalah Gabriel

“lo ngapain disini? Kok lu nangis?” Tanya Gabriel, shilla pun segera menghapus air matanya

“eng..engga kok kak” bantah shilla gugup

“lu engga bisa boong shill, gue tau siapa lo, kalo lo punya masalah silahkan cerita ke gue”

“kak Alvin dijodohin sama sivia” kata shilla lirih sambil tertunduk

“hah? Apa? Alvin? Sivia?” Tanya Gabriel kaget sambil memegang kedua pundak shilla, dan menatap shila yang masih menunduk, shilla pun mengangguk lemah, air matanya kembali berjatuhan. Gabriel pun menariknya kedalam pelukannya
“relain mereka kalau itu memang yang terbaik untuk kita dan mereka” bisik Gabriel, shilla pun melepaskan pelukkan Gabriel

“apa lo mau kehilangan sivia?”

“sejujurnya gue ga mau dan gak akan mau kehilangan via, karena gue sayang banget sama dia. Tapi kalo ini memang yang terbaik untuk kite ber4 kenapa engga dijalanin aja” jelas Gabriel, seulas senyum pun mengembang diwajah shilla

“gue akan coba kak” kata shilla

“yaudah, balik yuk, udah sore nih” kata Gabriel, shilla pun hanya mengangguk

“kalo Gabriel bisa bahagiain lo, gue rela kok ngelepas lo buat sahabar gue” batin seseorang yang sedari tadi mengikuti dan mengamati shilla yang ternyata adalah Alvin
__skip__


@ sma ceria 5


            Agni yang berjalan sendirian menyusuri lorong sekolah, menurutnya ia dating terlalu pagi dari biasanya, karena sekolah terlihat masih sepi dan hanya beberapa siswa saja yang sudah menginjakkan kakinya disekolah

“agni…” panggil seseorang, agni pun menoleh kearah sumber suara tersebut. Melihat orang yang memanggilnya, agni pun langsung meneruskan langkahnya

“tunggu ag” kata orang tersebut, bukaknnya menghentikan langkahnya, agni malah
mempercepat langkahnya. Orang tersebut pun berlari menghampiri agni dan menahannya

“apa?” Tanya agni jutek

“gue bisa jelasin semuanya ag” kata orang tersebut yang tak lain adalah cakka

“ga ada yang perlu dijelasin” kata agni dingin

“tapi…”

“tolong pergi dari kehidupan gue” kata agni yang langsung meninggalkan cakka
__skip__


@ kelas X-3


            Shilla yang hari ini tampak sangat aneh dari biasanya, ia lebih sering diam dengan lamunannya yang tak henti-henti

‘apa gue bisa relain kak Alvin buat via?’ pikirnya, tak jauh berbeda dengan shilla, sivia juga sedang terdiam memikirkan sesuatu

‘gue akan coba batalin semua ini demi lo shill’ pikir sivia

“helooo… ada orang disini?” Tanya ify heboh dengan suara yang keras

“engga, ini kuburan” jawab agni kesal

“berarti lo setannya dong” kata acha, agni pun melotot


“lagi pada diem aja, kenapa sih?” Tanya ify
“eng…ga ada apa-apa” batah agni, shilla dan sivia gugup+kompak

“bohong” kata acha

“mati, gue harus alas an apa lagi nih” batin shilla

“kenapa?” desak ify

Tett…tett…tett…

Bel tanda masuk pun berbunyi

“tuhan, terima kasih atas pertolonganmu” batin sivia
__skip__


@ kelas XI-2


Alvin yang sedang melamun dengan pandangan kosong yang mengarah keluar jendela

“vin..” panggil Gabriel

“eh, kenapa yel?” Tanya Alvin yang telah tersadar dari lamunannya

“gue pengen nanya sama lo”

“nanya apa? Biasanya lo kan langsung nyerocos aja engga usah pake izin dulu”

“apa lo bener-bener sayang sama shilla?”
“maksud lo?”

“iya, ini tentang perjodohan lo sama sivia”

”iyel udah tau?” batin Alvin

“what? Lo dijodohin sama sivia?” Tanya cakka kaget dengan suara yang keras yang
ternyata sedari tadi mendengarkan percakapan Alvin dan Gabriel. Karena suara cakka yang lumaian keras, dan pada saat itu kelas dalam keadaan sepi, anak-anak pun langsung menoleh kearah cakka

“hehehe piss bro -_-V” cengir cakka, Gabriel pun menjitak kepala cakka

“jangan kenceng-kenceng dodol” kata Gabriel, cakka pun  hanya cengengesan

“apa bener itu vin?” Tanya rio, Alvin pun mengangguk lemah

“trus shillanya gimana?” Tanya ozy

“dia udah tau kemaren” jawaba lvin lirih

“trus gimana? Dia marag engga? Hubungan lo sama dia gimana? Emmmbbbhhh…” cakka yang belum menyelasaikan kata-katanya keburu dibekap mulutnya oleh rio

”jangan bawel deh” kata rio

“eemmmmbbbhhh….” Rio pun melepaskan bekapan tangannya dimulut ozy

“lo ngomong apa tadi?” Tanya rio

“lo mau bunuh gue?” Tanya ozy balik

“pengennya sih gitu” jawab rio asal, cakka pun menoyor kepala rio
__skip__


@ pulang sekolah


            Agni yang berjalan sendirian dilorong sekolahnya, ia pun melihat sebuah gulungan kertas yang jatuh tepat didepannya. Agni pun celingukkan mencari siapa pelempar kertas tersebut, tetapi ia tak melihat seseorang pun yang berada disana

‘ga ada siapa-siapa’ pikirnya, ia un mengambil kertas tersebut dan kemudian membacanya


To        : agni

            Ag, sebelumnya gue minta maaf sama lo atas kesalahan gue yang kemaren. Jujur nova itu emang mantan gue, tapi sebernya dia juga sepupu gue. Lo pasti bingung kan? Ya, gue juga awalnya bingung. Dulu gue sempet pacaran sam dia, abis itu kita putus. Sampe ternyata gue tau nova itu sepupu jauh gue dari nyokap gue.

            Trseah kalo lo mau percaya apa engga, tapi yang penting gue udah jujur sama lo. Sejujurnya gue itu sayang banget sama lo, dan gue takut banget kehilangan lo. Kalo lo masih mau perbaiki hubungan kita, nanti sore jam 4, gue tunggu lo dilapangna basket (tempat kita jadian dulu)


Cakka kawekas nuraga


‘apa bener semua ini’ pikir agni

“tau ah, mending gue pulang ke rumah dulu” batin agni yang kemudian pulang kerumahnya
__skip__


@ rumah agni


            Agni yang sedang suntuk dirumahnya, jam baru menunjukan jam 2 siang. Agni pun meraih laptopnya dan mulai memainkannya


2,5 jam kemudian…..


            Agni yang masih tetap asik degan leptopnya, ia sampai lupa dengan janjinya dengan cakka

“kok kayaknya ada yang gue lupa ya?” guman agni yang masih memainkan laptopnya

“mati, gue ada janji sama kak cakka” kata agni yang langsung bersiap-siap menuju lapangan basket
__skip__


@ rumah Alvin


            Alvin yang sedang menonton tv diruang tengah rumahnya, tiba-tiba mamanya dating menghampirinya

“vin, nanti malem kamu ituk mama ya” kata mamanya Alvin

“kemana ma?”

“ketemu tante vira, mau bicarain tentang perjodohan kamu”

“ma, Alvin itu engga mau ma”

“Alvin, kamu harus ikuti kata mama”

“tapi…”

“pokoknya nanti kamu harus ikut” potong mamanya Alvin yang langsung meninggalkan Alvin

“arrgghh… kenapa sih semua ini harus terjadi” kata Alvin kesal sambil mengacak-acak rambutnya
__skip__


@ lapangan basket


            Kira-kira sudah 1 jam cakka menunggu kedatangan agni., ia masih saja mandible bola basket secara asal-asalan untuk menghilangkan kejenuhannya

“cakka…” panggil seseorang,  cakka pun menoleh kearah sumber suara tersebut, dilihatnya agni yang masing ngos-ngosan, cakka pun tersenyum melihat kedatangan agni

“maaf kalo udah nunggu lama” lanjut agni

“engga kok, kirain lo engga dating”

“tadi gue kelupaan, lo ngapain ngajak gue kesini?”

“eng…eng… lo udah baca surat yang tadi gue kasih kan?” Tanya cakka gugup, agni pun
mengangguk
“maaf…” kata cakka lirih

“ini semua bukan salah lo kok”

“lo mau kan kita balik kayak dulu lagi?” Tanya cakka kikuk, agni pun kembali
mengangguk. Melihat agni mengangguk, cakka langsung memeluk agni

“et, ngapain meluk-meluk gue” kata agni sambil mencoba melepaskan pelukkan cakka,
cakka pun nyengir

“mau main basket lawan gue?” Tanya agni

“siapa takut” jawab cakka, agni pun langsung meebut bola basket dari tangan cakka dan langsung berlari

“eh, nyolong star lo, awas y ague engga akan kalah lagi sama lo” kata cakka, agni pun hanya menjulurkan lidahnya
__skip__


@ rumah Alvin


Alvin yang masih bersantai didalam rumahnya

“Alvin..” pangil mamanya

“apa ma?” Tanya Alvin

“ayo ikta pergi”

“tapi ma..”

“udah ayo” sela mamanya Alvin yang langsung menarik tangan Alvin
__skip__


Alvin dan mamanya berjalan menyusur kafe yang sama seperti kemarin

“vira..” sapa mamanya Alvin ketika melihat tanter vira yang sedang duduk disamping sivia

“eh, sini duduk” kata tante vira, Alvin melihat sivia yang hanya diam sambil menunduk

“maaf kalo gue udah nyakitin banya orang” batin Alvin, pandangan Alvin pun tertuju kepada seorang gadis yang sedang berjalan sendirian

“shilla” pekik Alvin yang kaget melihat kehadiran shilla

“shilla, mana dia orangnya?” Tanya mamanya Alvin yang mendengarkan perkataan Alvin, pandangan mamanya pun tertuju kepada seorang gadis yang memakai baju merah dengan celana jeans, tampilan yang sederhana bukan

“shilla” panggil mamanya Alvin, shilla pun menoleh kearah meja Alvin duduki, dan kemudian menghampirinya

“kenapa tante?” Tanya shilla lembut

“kamu ini pacarnya Alvin?” Tanya mamanya Alvin to the point, shilla yang sejenak menatap Alvin dan kemudian mengangguk perlahan

“kenalin ini sivia calon tunangannya Alvin, dan mulai sekarang kamu tidak boleh berhubungan lagi dengan anak saya” shilla pun menatap sivia tidak percaya, sivia pun hanya menunduk, shilla yang langsung berlari dari tepat tersebut sambil menahan air matanya

Brrraakkk…

Alvin menggebrag meja dengan kerasnya

“mama, apa-apaan sih?” Tanya Alvin dengan nada meninggi

“dia engga pantes buat kamu vin”

“mama boleh minta aku turutin apa aja, tapi kalo masalah ini Alvin engga bisa teriman”
kata Alvin yang langsung pergi meninggalkan mamanya

“Alvin…alvin…” panggil mamanya, tetapi percuma saja, Alvin sudah berlari jauh

“maaf ya” kata mamanya Alvin, tante vira pun hanya tersenyum tipis
__skip__


            Alvin berlari mengejar shilla, ia melihat shilla yang sedang berada disebrang jalan, tanpa pikir panjang Alvin pun langsung menyebrang jalan tanpa melihat kearah kiri dan kanan. Tiba-tiba sebuah mobil kencang sedang menuju kearahnya

“KAK ALVIN…. AWWAAASSS” teriak shilla

" OUR LOVE STORY " part 32

@ istirahat


            Bel istirahat sudah berbunyi. Anak-anak S.I.S.A.A pun berjalan menuju kantin. Agni yang sebenernya tak ingin ikut, tetapi tangannya ditarikatau bisa juga dibilang ia diseret(?)

“ih, ngapain sih pake narik-narik tangan gue” kata agni sambil mencoba melepaskan genggaman tangan ify pada pergelangan tangannya

“ayolah ag, lu harus selesain semua masalah lo sama kak cakka” pinta shilla dengan wajah memelas

“eemmm…”guman agni yang mengiyakan perkataan shilla

“hi kakak-kakak” sapa acha kepada anak-anak d’orionds

“cie..cie.. yang udah balikan” goda rio, ocha pun cengengesan

“vi..” panggil Gabriel yang melihat sivia menunduk, ia tak sanggup menatap mata
Gabriel yang penuh ketulusan

“kenapa kak?” Tanya sivia yang masih menunduk

“tatap mata gue vi” pinta Gabriel, perlahan sivia pun mendongak kepalanya

“kenapa kak?”

“lu kenapa? Lagi ada masalah?” sivia pun menggeleng lemah

“yaudah, kalau lu ada masalah, cerita aja sama gue” kata Gabriel sambil tersenyum mans kepada sivia, sivia pun mengangguk

“maafin gue udah bohongin lu kak” batin sivia

“ag..” panggil cakka

“apa?” Tanya agni jutek

“maaf”

“buat?”

“Hubungan gue dulu sama nova”

“itu bukan urusan gue”

“ tapi sebenernya…”

“gue juga udah terlalu bodoh bisa percaya sama lo” potong agni sambil tersenyum pahit

“ag, gue punya alasan”

“alasan apa lagi sih, kemarin lo dipeluk nova, trus lo jalan kan sama dia” bentak agni

“tapi…”

Brrraaakkk….

Agni menggebrag meja, ia tak bisa lagi mengendalikan emosinya

“gue minta lo jauhin gue dan jangan pernah ganggu hidup gue lagi” bentak agni, cakk pun terdiam. Agni yang langsung berjalan meninggalkan kantin
__skip__


@ pulang sekolah


            Saat ini sekolah telah sepi, seluruh siswa telah kembali ke rumahnya masing-masing, kecuali seseorang

Duk…duk..duk..

Suara dribelan bola basket yang tepat ditengah lapangan. Seorang siswi yang sedang mendrible bola basket secara asal-asalan. Dia adalah agni, ia masih memilirkan seseorang yang tak lain adalah cakka. Agni mengangkat bola basket tersebut, dan ia mencoba untuk memasukkannya kedala ring basket. Namun kali ini ia gagal, bola tersebut menabrak ujung ring basket, sehingga bola ia tak bisa masuk. Ia pun kembali mengambil bola tersebut dan mencoba kembali memasukkannya, tetapi tetap sama seperti tadi, ia kembali gagal.

“argh.. gue benci lo” teriak agni yang langsung mengambil bola basket tersebut dan bergegas pulang

“maafin gue karena udah ngecewain lo, ag. Tapi gue punya alas an yang kuat dibalik semua ini” batin seseorang yang sedari tadi mengamati agni yang tak lain adalah cakka
__skip__


@ rumah Alvin


            Alvin berjalan memasuki rumahnya, saat ia sampai diruang tengah, ia kembali menemui mamanya

“Alvin, sini mama mau bicara” panggil mamanya Alvin

“kenapa ma?” Tanya Alvin

“gimana tentang pertunangan kamu dengan sivia”

“apaan sih ma, Alvin itu baru sma, Alvin mau fokus ke pelajaran dulu”

“Alvin, kamu itu Cuma tunangan, apa susahnya sih” tegas mamanya Alvin

“tapi kan Alvin udah punya shill amah, lagian sivia kan juga udah punya pacar” kata Alvin

“mati gue keceplosan” batin Alvin

“apa? Kamu udah punya pacar?” Tanya mamanya Alvin kaget, Alvin pun mengangguk perlahan

“putusin dia”

“maksud mama?”

“iya, putusin dia dan kamu tunangan dengan sivia” tegas mamanya Alvin

“hah? Alvin ga mau ma, Alvin itu sayangnya sama shilla bukan sivia”

Pllaaakkk…..

Sebuah tamparan mendarat dipipi Alvin

“berani kamu ngebantah mama” bentak mamanya Alvin

“pokoknya Alvin ga mau” kata Alvin yang langsung pergi meninggalkan mamanya
__skip__


            Alvin yang sedang berdiam diri dikamarnya. Hanya satu nama yang sedari tadi terngiang-ngiang dikepalanya, ya dia ‘shilla’. Alvin yang sedang duduk sambil mengamati foto shilla

Dreettt..dreettt..dreettt… (?)

Suara getar hp Alvin pertanda sebuah sms masuk, dilihatnya sebuah pesan dari shilla


From   : princess_ashilla

Hi kak, gimna nih kok engga ada kabarnya?
Kangen nih >_
===================

Perlahan seulas senyum tercipta dibibir Alvin, sebuah senyum kebahagiaan


to         : princess_ashilla

Baik kok, kan tadi baru ketemu,
Kok kangan sih?

===================

From   : princess_ashilla

Hehehe…
Kamu ngangenin sih *_*

====================

To        : princess_ashilla

Jiah..
Belajar ngegombal dari mana?
Cakka? Iyel?

======================

From   : princess_ashilla

Dari…
Datau juga deh,, hehehe
Udah dulu nih,,
Udah ngantuk

==================

To        : princess_ashilla

Oke deh…
Have nice dream ya..

===============

            Perasaan Alvin yang tadinya kacau, tiba-tiba menjadi tenang. Seketika semua masalah terasa lepas semua. Alvin pun tertidur lelap dengan seulas senyum yang masih tercipta dibibirnya
__skip__


@ kamar agni

            Agni yang masih dalam alam mimpi ditidurnya, hari ini memang hari minggu. Sehingga agni bisa puas untuk menjalani ritual tidurnya

Pluk..pluk..pluk…

Suara lemparan batu kerikil kearah jendela kamar agni

“ih, apa sih” guman agni

“agni, buka dong” teriak orang tersebut, agni pun berjalan sempoyongan menuju jendela kamarnya yang tepat dilantai 2, dilihatnya cakka yang mentap kearahnya dan dengan batu kerikil yang ada ditangannya

“ngapain sih?” Tanya agni kesal

“mau minta maaf” kata agni polos

“gue ga punya maaf” jawab agni asal

“tunggu disini ya” kata cakka yang langsung pergi dan tiba-tiba datang membawa sebuah gitar

“gue pengen nyanyi buat lo” kata cakka

“maaf gue ga punya recehan” tetapi cakka tak mengubris perkataan agni dan mulai bernyanyi



aku memang tak berhati besar
untuk memahami
hatimu disana


aku memang tak berlapang dada
untuk menyadari
kau bukan milikku lagi

dengar dengarkan aku
aku akan bertahan
sampai kapanpun
wow.. wow…

maafkan aku
yang tak sempurna tuk dirimu
usailah sudah kisah yang tak sempurna
untuk kita kenang

andai aku dapat merelakan
setiap kepingan
butiran kenangan indah

andai aku sanggup menjalani
setiap detik
dan waktu mendatang
( kisah tak sempurna – samsons )


“maksud lo apa nyanyi lagu kayak gitu?” Tanya agni jutek

“gue mau jelasin semuanya kalo…”

“jelasin apa? Semuanya udah jelas kok”

“tapi…”

“gue minta lo pergi dari sini”

“ag..”

“pergi ga” perintah agni dengan nada meninggi, tetapi cakka malah terdiam. Karena kesal dengan cakka, agni pun masuk ke dalam rumahnya dan meninggalkan cakka sendirian

“maaf…” hanya 4 huruf yang cakka dapat ucapkan yang kemudian ia pergi dari rumah agni
__skip__


@ rumah Alvin


            Alvin yang sedang bersantai dirumahnya, ia sedang malas untuk pergi keluar rumah

Tok..tok..tok..

Pintu kamar Alvin diketuk seseorang, Alvin pun membuka pintu kamarnya, dilihatnya mamanya yang berdiri didepan pintu kamarnya

“kenapa ma?” Tanya Alvin kepada mamanya

“nanti kalau mama pergi, kamu ikut lagi ya”

“ngapain? Kemana ma?”

“lu kita ketemu tante vira lagi, buat ngerencanain tentang pertunangan kamu”

“ma, avin itu ga mau” kata Alvin dengan nada meninggi

Plakkk…

Tamparan kedua dari mamanya kembali mendarat dipipi Alvin

“tampar Alvin aja ma, Alvin rela kalo Alvin tampar mama, tapi pertungan ini harus dibatalin” kata Alvin dengan mata berkaca-kaca

“pokonya kamu harus ikuti kemauan mama” tegas mamanya Alvin yang langsung meninggalakan Alvin. Alvin pun berjalan menuju jendela kamarnya, ia pun melompat dari jendela kamarnya menuju taman didekat rumahnya
__skip__


            Alvin berjalan disebuah taman, sebuah taman yang paling bersejarah dalam hidupnya. Sebuah tama yang menjadi saksi cintanya bersama shilla. Yap, taman ini adalah tempat pasangan alshill jadian untuk yang pertama kalinya. Alvin memberhentikan langkahnya, ia menatap kosong pandangannya

“argh… kenapa sih semua ini harus terjadi” teriak Alvin yang tampak tak bisa mengendalikan emosinya

“kenapa sih orang itu harus sivia yang dijodohin ke gue” teriak Alvin

Dheenngg…

            Ternyata ditaman tersebut Alvin tak sendirian, ada seorang gadis yang ternyata sedari tadi mengamatinya

“lu tega kak” batin gadis tersebut, air mata gadis itu pun berjatuhan

" OUR LOVE STORY " part 31

@ pulang sekolah


            Agni yang sedari tadi melamun, ia sangat tidak fokus mendengarkan guru yang berceramah didepan kelas. Ia masih memikirkan seseorang yang tak lain adalah cakka

“ag, balik yuk” ajak ify kepada agni

”eh, emangnya udah pulang ya?” Tanya agni watados

“dari mana aja lo ag, dari tadi kali udah bel” jawab ify kelas, agni pun menyapu
pandangannya kearah kelas, memang kelas sudah kosong hanya ia dan ify yang masih
berada dikelas, agni pun nyengir

“yaudah, balik yuk” kata ify, agni pun hanya mengangguk. Ify dan agni berjalan beriringan menuju keluar sekolah

“ify..agni..” panggil seseorang, agni dan ify pun menoleh kearah sumber suara tersebut. Dilihatnya rio yang sedang berjalan kearah mereka, ternyata rio tak sendirian , ada cakka yang mengekorinya

“ngapain sih kak cakka pake ke sini segala” batin agni

“kenapa kak?” Tanya ify

“ayo balik” kata rio yang langsung menarik tangan ify, ify pun hanya pasrah. Sedangkan yang tersisa hanya cakka dan agni yang masih diam-diaman

“ag..” panggil cakka

“apa?” Tanya agni jutek tanpa menoleh kearah cakka

“lu kenapa berubah?”

“gue ga berubah, lonya aja yang berubah”

“maksud lo?” agni pun menghela nafasnya

“nova, siapa dia?” ketus agni

“eng..eng… dia bukan siapa-siapa gue” bantah cakka gugp

“gue tau kalo lo boong”

“iya.. dia mantan gue, tapi….”

“oo… mantan terindah ya” kta agni kepada cakka yang disertai tatapan sinis, cakk pun tersentak dengan perkataan agni

“maksud lo?”

“iya, gue itu tau siapa lo, seorang cakka kawekas nuraga. Cowok most wanted yang dikejar-kejar cewek.dan satu lagi, cowok playboy ga tau kenapa kok gue bisa suka sama cowok kayak lo. Dan gue telah salah nilai lo, gue tau kalo lo engga akan berubah sampe kapan pun” bentak agni, cakka pun terdiam, agni langsung meninggalkan cakka

“maaf gue udahnyakitin lo, tapi gue punya alasan dibalik semua ini” kata cakka lirih sambil menatap kepergian Agni
__skip__


@ rumah Alvin

            Alvin berjalan menuju kamarnya, ia baru saja sampai dirumahnya, dilihatnya orangtuanya yang sedang mengobrol diruang tengah

“Alvin, sini nak” panggil mamanya Alvin

“apa ma?” Tanya Alvin sambil mendekati mamanya

“nanti malem kamu ikut ikut ketemu temen mama ya”  kata papanya Alvin

“hah? Ngapain? Maleh ah” bantah Alvin

“nanti kamu juga tau, pokoknya kamu harus ikut, soalnya ini penting” jawab mamanya Alvin

“iya..iya..” kata alvin setengah hati
__skip__


            Alvin dan kedua orangtuanya pun sampai disuatu restoran yang terbilang mewah didaerah Jakarta

“eh, vira, maaf ya udah nunggu lama” kata mamanya Alvin kepada seorang perempuan

“gapapa kok, saya juga baru dateng” jawab perempuan itu

“Alvin, kenalin ini tante vira” kata mamanya Alvin, Alvin pun tersenyum

“anaknya mana?” Tanya mamanya Alvin kepada tante vira

“dia lagi ke toilet sebentar” jawab tante vira

“mama” panggil seorang gadis, Alvin yang tadinya menunduk pun mendongak kepalanya

“sivia/kak Alvin” kata orang tersebut dan Alvin berbarengan yang tak lain adalah sivia

“kalian sudah saling kenal?” Tanya tante vira

“iya ma, kita satu sekolahan” jawab sivia

“oh, bagus lah kalau begitu” kata mamanya Alvin

“ma, ngapain sih ngajak Alvin kesini?” Tanya Alvin kepada mamanya

“jadi gini, kami setuju kalau kalian kamu jodohkan

Uhuk..uhuk..uhuk…

Alvin yang sedang minum dan sivia yang sedang makan tiba-tiba tersedak

“aduh, kalian kalau makan pelan-pelan” kata tante vira

“kenapa harrus dijuodohin sih, kita kan baru sma” kata sivia

“ya kan kalian bisa tunangan dulu” jawab mamanya Alvin

“tapi ma…”

“kayaknya kalian harus bicara berdua dulu deh” sela tante vira

“yuk vi” kata Alvin yang mengajak sivia untuk pergi, sivia pun mengekorinya

-------

“vi, gimana nih?” Tanya Alvin

“gue juga engga tau kak, gue terlalu sayang sama kak iel” jawab sivia lirih

“gue juga sayang sama shilla, vi”

“sekarang lebih baik kita engga kasih tau siapa-siapa dulu deh” lanjut Alvin

“tapi lama kelamaan mereka juga pasti tau kak”

“untuk sekarang sebaiknya jangan dulu, demi kebaikan hubungan kita masing-masing” kata Alvin, sivia pun hanya menangguk
__skip__


            Agni melngkah gontai menuju tempat duduknya, dilihatnya shilla, ify dan acha yang sedang mengobrol. Pandangannya pun tertuju kepada bangku disamping tempat duduknya. Yap, bangku itu adalah tempat duduknya nova, ia ternyata belum dating

“agni” panggil shilla

“kenapa shil?” Tanya agni

“lu gapapa kan ag? Kok kayaknya lo akhir-akhir ini beda deh?” Tanya ify, agni pun tersenyum pedih

“mungkin ini saatnya gue cerita sama kalian” batin agni, agni pun menghela nafasnya

“gue lagi ada masalah sama kak cakka” jawab agni

“hah? Kenapa? Kok bisa?” Tanya acha kaget

“waktu itu waktu nova baru dateng, gue ngeliat dia tiba-tiba meluk kak cakka. Kemaren juga gue kan lagi jalan-jalan dimall, gue ngeliat kak cakka lagi jalan nova” jelas agni

“tapi siapa tau juga kak cakka punya alasan” kata ify, agni pun terdiam

“kayaknya lu harus ngomong berdua sama kak cakka deh” kata shilla, agni pun hanya mengangguk lemah

“hi..” sapa sivia yang tiba-tiba datang

“dari mana aja? Tumben jam segini baru dateng” kata agni

“eh, ada yang ngeliat kak Alvin ga? Kok dari kemaren dia engga ada kabarnya sih?” Tanya shilla

“cie..cie… kangen nih” goda acha

“hehehe” shilla nyengir

“maaf semua ini karena gue” batin sivia
__skip__


@ kelas XI-2


Anak-anak d’orionds minus Gabriel yang sedang ngerumpi(?)

“hai..hai..hai.. Gabriel stevent damanik yang ganteng coming…” kata Gabriel yang tiba-tiba datang

“wuuuu….” Sorak anak-anak sekelas

“tenang-tenang, tanda tangannya nanti aja ya” kata Gabriel PD

Pletak…

4 buah jitakan mulus mendarat dikepala Gabriel, pelakunya yang tak lain adalah anak-anak d’orionds sendiri

“aduh..” keluh Gabriel sambil mengelus-elus kepalanya

“baru dateng udah narsis aja” kata rio, Gabriel pun nyengir

“hehehe… jangan jitak kepala gue lagi ya, nanti kegantengan gue ilang, trus via ga sayang lagi sama gue” kata Gabriel

Dheenngg….

Nafas Alvin terasa sesak. Ia sangat tak tega apabil sahabatnya sendiri tersakiti karenanya. Sudah jelas bahwa Gabriel berpacaran dengan sivia, tetapi orang tuanya menjodohkannya dengan sivia. Sangat ingin rasanya a membatalkan perjodohan ini, tetapi rasanya itu percuma saja. Ia tahu bahwa orangtuanya keras kepala, apabila mereka berkehendak, maka Alvin harus menurutinya

“vin, kenapa bengong?” Tanya cakka yang melihat Alvin melamun

“eh, gapapa” bantah Alvin

“maafin gue ya yel, geu udah ngerebut kebahagiaan lo, tapi gue akan janji ngebatalin pertunangan ini” batin Alvin

“eh, cakk, denger-denger mantan lo itu masuk sini ya?” Tanya rio, cakka pun hanya mengangguk lemah

“tapi sebenernya…”

“trus si agni gimana tuh? Dia udah tau belom? Kan kalo dia udah tau bisa gawat banget tuh, lo kan bisa berantem sama dia, trus.. emph..” ozy yang belum menyelesaikan perkataannya karena cakka keburu membekap ulutnya duluan
“dia udah tau, dan sekarang dia lagi marah sama gue” tegas cakka

“trus sekarang lo gimana?” Tanya Gabriel, cakka pun hanya mengangkat bahunya tanda ia juga tak mengerti
__skip__


@ istirahat


            Bel istirahat sudah berbunyi. Anak-anak S.I.S.A.A pun berjalan menuju kantin. Agni yang sebenernya tak ingin ikut, tetapi tangannya ditarikatau bisa juga dibilang ia diseret(?)

“ih, ngapain sih pake narik-narik tangan gue” kata agni sambil mencoba melepaskan genggaman tangan ify pada pergelangan tangannya

“ayolah ag, lu harus selesain semua masalah lo sama kak cakka” pinta shilla dengan wajah memelas

“eemmm…”guman agni yang mengiyakan perkataan shilla

“hi kakak-kakak” sapa acha kepada anak-anak d’orionds

“cie..cie.. yang udah balikan” goda rio, ocha pun cengengesan

“vi..” panggil Gabriel yang melihat sivia menunduk, ia tak sanggup menatap mata
Gabriel yang penuh ketulusan

“kenapa kak?” Tanya sivia yang masih menunduk

“tatap mata gue vi” pinta Gabriel, perlahan sivia pun mendongak kepalanya

“kenapa kak?”

“lu kenapa? Lagi ada masalah?” sivia pun menggeleng lemah

“yaudah, kalau lu ada masalah, cerita aja sama gue” kata Gabriel sambil tersenyum mans kepada sivia, sivia pun mengangguk

“maafin gue udah bohongin lu kak” batin sivia

“ag..” panggil cakka

“apa?” Tanya agni jutek

“maaf”

“buat?”

“Hubungan gue dulu sama nova”

“itu bukan urusan gue”

“ tapi sebenernya…”

“gue juga udah terlalu bodoh bisa percaya sama lo” potong agni sambil tersenyum pahit

“ag, gue punya alasan”

“alasan apa lagi sih, kemarin lo dipeluk nova, trus lo jalan kan sama dia” bentak agni

“tapi…”

Brrraaakkk….

bersambung....

" OUR LOVE STORY " part 30

@ kelas X-3


            Pelajaran sejarang adalah pelajarang yang disebut-sebut pelajaran dongeng sebelum tidur, karena pelajaran ini sangat membosankan dan juga gurunya, bu ira, membiarkan anak muridnya untuk tertidur pulas.

Agni yang biasanya semangat ’45 mengikuti pelajaran ini, justru sebaliknya, ia sangat terlihat malas-malasan dengan kepala yang berada diatas meja dan dengan mata yang tertutup. Sesungguhnya ia tak tertidur, ia hanya malas untuk mendengarkan pidatonya bu ira.

Sedangkan acha tak jauh berbeda dengan agni, ia sedang melamun dengan pandangan yang menatap keluar jendela, tepatnya ke arah lapangan. Dilapangan anak-anak cowok kelas XI-2 sedang berolahraga, tepatnya anak kelas d’orionds. Pandangan acha yang semula terarah kepada ozy, kini beralih kepada ray yang berada ditepi lapangan. Ia terlihat lemas, pucat dan ia pun berjalan dengan sempoyongan. Ray pun terbatuh, dilihatnya darah yang keluar dari mulutnya, tidak ada yang melihat kejadian tersebut kecuali acha yang mengamatinya sedari tadi. Acha pun kemudian panik

“apa ini waktunya” batin ray yang melihat darah yang terdapat ditangannya

“tuhan.. ku mohon jangan sekarang” batin acha, acha pun mengacungkan tangannya

“ya, kenapa acha?” Tanya bu ira yang malihat acha yang mengacungkan namanya

“izin keluar bu” jawab acha, bu ira pun hanya mengangguk. Acha pun segera berlari keluar kelasnya untuk berlari menghampiri ray yang berada dipinggir lapangan

“kak, lo gapapa kan?” Tanya acha khawatir

“gue gapapa kok” jawab ray sambil tersenyum kepada acha

“baru beberapa jam kita berantem, lo udah deket lagi sama ray” batin seseorang yang sedari tadi mengamati raycha, yang tak lain adalah ozy

“yang bener kak? Muka lo pucet banget” Tanya acha tidak percaa

“gue gapapa kok cha” kata ray yang berusaha meyakinkan acha, tiba-tiba pandangan ray kabur dan kepalanya sangat pusing

Brrrruuuukkkk……

Ray terjatuh pingsan,acha yang berada tepat disamping ray itu pun tersentak kaget

“kak, bagun kak” kata acha panic

“tolong..kak tolong..” teriak acha, anak-anak d’orionds pun menghampiri acha

“ray kenapa cha?” Tanya rio

“tolongin kak, ray pingsan, langsung bawa aja ke rumah sakit” kata acha

“hah? Pingsan doang kok pake segala bawa ke rumah sakit” kata ozy jutek

“plis kak ini penting, nanti gue certain” kata acha, ray pun dibawa oleh anak-anak d’orionds ke rumah sakit


“segitu pentingnya dia dibandingkan gue” batin ozy
__skip__

@ rumah sakit


            Acha yang masih panic karena ray yang dinyatakan kritis, sedangkan ozy yang
sedari tadihanya diam saja, sesungguhnya ia merasa sangat cemburu karena acha yang sangat menghawatirkan ray

“segitu khawatirnya lo sama ray” batin ozy

Tiba-tiba anak-anak S.I.S.A.A minus acha datang

“gimana keadaan kak ray, cha?” Tanya ify

“kritis..” jawab acha lirih, tiba-tiba ada seseorang anak kecil yang menghampiri mereka

“kak cha” panggil anak tersebut

“Olivia..” kata acha yang langsung memeluk anak tersebut yang ternyata adalah Olivia, adiknya ray

“maafin kakak ya, kakak ga bisa jagain kak ray” kata acha yang masih memeluk Olivia,
pelahan-lahan bulir-bulir air matanya pun terjatuh

“ini engga salah kakak kok” kata Olivia, acha pun mengelus-elus rambut Olivia, dan acha melepaskan pelukannya

“kaka cha jangan nangis ya” kata Olivia sambil menghapus air mata acha, acha pun tersenyum. Tiba-tiba dokter yang merawat ray pun keluar dari kamarnya ray

“dok, gimana keadaan kak ray?” Tanya acha

“penyakitnya sudah terlalu parah. Kami sudah berusaha sekuat mungkin, namun tuhan berkehendak lain, ray tidak dapat ditolong lagi” jelas dokter, suasana yang tadinya hening, seketika menjadi haru, apalagi acha yang terus-terusan menangis

“dok, dokter bohong kan, kak ray gapapa kan?” Tanya acha tidak percaya

“acha yang sabar ya” kata shilla sambil memeluk acha yang masih histeris

“udah, hentiin kebohongan ini, gue engga mau bercanda lagi” kata acha yang masih histeris

“engga cha, ini kenyataan” kata ify, acha pun melepaskan pelukan shilla, dan ia pun menuju Olivia yang masih diam terpaku, ia terlihat sama sekali tidak percaya, tetapi ia sama sekali tak mengluarkan air matanya

“maafin kakak cha, kakak ga bisa jagain kak ray” kata acha sambil memeluk Olivia

“semalem kak ray, tiba-tiba ngasih surat ini ke oliv, katanya kalo kak ray udah ga ada surat ini disurah kasih ke kakak” kata Olivia sma bil memberika sebuah surat kepada acha

“makasih ya liv” kata acha sambil mencoba tersenyum kepada Olivia, ia merasa sangat bersalah kepada Olivia yang ia sudah anggap sebagai adik sendiri
__skip__


@ kamar acha


            Pemakaman ray sudah dilaksanakan tadi siang. Acha yang masih sangat bersalah atas kepergian ray. Ia pun mentap ke atas meja yang berada dikarnya, diatas meja tersebut terdapat sebuah surat pemberian ray, acha pun membuka surat tersebut :



To : acha

            gimana keadaan mu sekarang? pasti kamu lagi nangisin aku kan? gr banget sih aku. kamu sekarang sudah tau tentang penyakit aku kan, tapi abaikan saja, toh tuhan terlalu menyayangiku dan memanggilku terlebih dahulu.

            sejak awal ku bertemu denganmu, muncul suatu perasaan. perasaan yang tak bisa digambarkan, lebih tepatnya lagi perasaan cinta, suka dan sayang kepada dirimu. aku selalu memperhatikanmu, tapi kau tak pernah melihatnu, melirik ku saja tidak.

            saat aku mendengar kau berpacaran dengan ozy lebih tepatnya sahabatku. awalnya aku sempat menyesal karena aku tak pernah punya kemberanian untuk mengungkapkan semua isi hatiku kepadamu, tapi toh semua itu sudah terlanjur.

            saat aku mulai memberanikan diri untuk mengrim surat dan bunga itu kepadamu. awalnya aku sempat ragu-ragu, tetapi tekatku sudah bulat, hingga kejadian itu terjadi.
kejadian atas terbongkarnya semua penyamaranku kepada kamu dan ozy.

            maaf karena aku telah menjadi penganggu selakaligus peretak hubunganmu. tetapi sesungguhnya aku tak bermaksud seperti itu. saat aku mendengar kau bertengkar dan putus secara sebelah pihak dengan ozy, aku sangat sedih dan sangat menyalahkan diriku.
           
            maaf kalau aku mempunyai banyak salah padamu. aku tak ada gunanya untuk hidup didunia ini, dank u tau waktuku didunia ini sudah tak banyak lagi. dan yang paling terpenting dalam hidupku, diakhir sisa hidupke, kau bisa memperdulikan aku.

Muhammad Raynaldi Prasetia



membaca surat dari ray tersebut, air mata acha yang turun semakin deras

“maafin gue kak, karena gue ga peka terhadap lo” kata acha lirih yang kemudian tertidur
__skip__


@ kelas X-3

            acha yang berjalan gontai menuju tempat duduknya, ia bisa sedikit lega setelah membaca surat dari ray tadi malam, tetapi hatinya masih gelisah mengenai hubungannya dengan ozy

‘apa gue bisa perbaikin hubungan gue dengan ozy’ piker acha

“hi semua” sapa acha kepada teman-temannya yang sesungguhnya untuk menutupi semua kelisahannya

“cha, apa lo baik-baik aja?” Tanya shilla hati-hati, acha pun mengangguk perlahan

“apa lo tau semua cerita dibalik semua ini?” Tanya ify, acha pun kembali mengangguk

“jadi gini…


__flashback on__


            acha yang sedang bermain dengan tetangganya yang rumahnya tepat didepan rumah acha

“kak, aku punya kakak cowok loh” kata gadis tersebut

“siapa? kok kakak ga pernah liat liv?” Tanya acha kepda gadis tersebut yang ia panggil
‘liv’, ya, dia adalah Olivia

“namanya….” belum sempat Olivia menyelesaikan, tiba-tiba terdengar suara seseorang dari luar

“ray pulang…” teriak cowok tersebut yang ternyata adalah ray, kakaknya acha

“ray, dari mana saja kamu” Tanya mamanya ray

“jalan-jalan ma” jawab ray santai

“ray, kamu harus jaga kesehatan kamu, kamu harus banyak beristirahat”

“apaan sih ma?”

“kau itu sakit, nyawa kamu itu sangat berharga” bentak mamanya ray

“aku engga sakit ma, aku sehat”

“ray, apa kamu tidak mendengar perkataan dokter. Kamu sakit, penyakit thalasemia, apa kamu tak mendengar itu? Apa kamu tak mau hidup lebih lama lagi?”

“tau ah ma” kata ray yang langsung membanting pintu kamarnya. Acha dan Olivia yang mendengar percakapan ray dengan mamanya, bulir-bulir air mata Olivia pun berjatuhan

“jangan nangis ya” kata acha sambil memeluk Olivia

“aku takut kak” kata Olivia yang masih dalam isakkan tangisnya

“takut kenapa liv?”

“aku takut kalo kak ray nanti pergi ninggalin aku”

“jangan takut, kakak ada disini, kakak janji akan jagain kak ray” kata acha sambil mengelus-elus rambut Olivia, Olivia pun melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada acha

“gitu dong, jangan nangis lagi ya” lanjut acha, Olivia pun hanya mengangguk


___flashback off__


….gitu ceritanya” kata acha yang mengakhiri ceritanya

“jadi kak ray selama ini sakit?” Tanya ify yang tidak percaya, acha pun hanya
mengangguk

“kenapa lo engga dari dulu bilang sama kita?” Tanya shilla

“gue udah janji sama Olivia buat ga bilang semua ini ke orang-orang” jawab acha, shilla pun manggut-manggut

“trus hubungan lo sama kak ozy gimana?” Tanya sivia

“gue juga gag tau vi” jawab acha lirih

“kayaknya lo harus jelasin semuanya deh ke kak ozy” usul shilla, acha pun hanya mengangguk

“ag, lo kenapa?” Tanya ify yang memperhatikan agni yang sedari tadi diam

“eh..engg… gue gapapa kok” bantah agni

“maaf karena gue belum bisa jujur sama kalian semua” batin agni
__skip__


Tett…tett…tett…


Bel istirahat pun berbunyi….

Semua siswa pun meninggalkan kelas untuk menuju ke kantin

“ag, ke kantin yuk” ajak shilla kepada agni yang masih duduk dibangkunya

“duluan aja, gue lagi ga laper” jawab agni

“yaudah, kita duluan ya” kata ify, agni pun hanya tersenyum tipis. Anak-anak S.I.S.A.A minus agni pun berjalan menuju ke kantin
__skip__


@ kantin


            Seperti biasanya, saat memasuki kantin, anak-anak S.I.S.A.A minus agni pun menemui anak-anak d’orionds

“agni mana?” Tanya cakka

“dikelas, dia ga mau ikut ke kantin” jawab ify

“gue duluan nyusul agni ya” kata cakka yang langsung pergi meninggalkan kantin

“kak” panggil acha kepada ozy, ozy pun menoleh kea cha

“kenapa?” Tanya ozy dingin

“gue pengen ngomong sama lo”

“ngomong disini aja”

“pils kak, ayo ikut gue” pinta acha

“yaudah, ikut gue” kata ozy yang langsung pergi, acha pun mengekorinya

“yaelah, lama-lama pada kabur semua, sepi nih” sunggut rio kesal

”mau rame?” Tanya Alvin, rio pun mengangguk

“bakar ni kantin” jawab Gabriel, rio pun manyum. Alvin, sevia, shilla, ify dan Gabriel
pun tertawa melihat tingkah rio
__skip__


            Ozy menghentikan langkahnya, tada menurutnya disini adalah tempat yang tepat untuk acha berbicara kepada dirinya

“mau ngomong apa?”Tanya ozy dingin

“maaf…” kata acha lirih sambil menunduk, ozy pun menoleh kearah acha yang sedang
menunduk. Rasa bersalah pun menyelinap dihati ozy

“untuk?” Tanya ozy yang lumaian lembut

“yang kemarin”

“gue udah maafin lo kok, dan lo juga ga salah”

“maalah udah selesai kan, gue duluan” lanjut ozy

“tunggu kak” cagah acha, ozy pun menoleh kea cha

“kenapa?”

“gue pengen kita kayak dulu lagi”

“….”

“kak”

“…”

“kak”

“…” bukannya menjawab, ozy pun kembali melangkah meninggalkan acha

“KAK GUE SAYANG BANGET SAMA LO” teriak acha yang sebagai luapan
emosinya, ozy pun menghentikan langkahnya. Acha yang mulai mengeluarkan air matanya, ozy membalikkan badannya. Ia menatap acha yang masih tertuduk sambil menangis. Hatinya sangat sakit apabila melihat orang yang ia sayangi menangis karenanya. Ozy pun berjalan menghampiri acha

“jangan nangis’ kata ozy lembut, acha pun mendongakkan kepalanya. Dilihatnya ozy yang sudah berada didepannya sambil menatapnya teduh. Acha yang langsung memeluk ozy yang membuat ozy tersentak kaget

“gue takut kehilangan lo kak” kata acha yang masih dalam isakkan tangisnya yang masih sambil memeluk ozy

“gue ga akan ninggalin lo kok” jawab ozy sambil membelai rambut panjang acha

“kak, lo janji kan akan selalu bersama gue?” Tanya acha sambil melepaskan pelukannya, ozy pun hanya mengangguk dan tersenyum
__skip__


@ kelas X-3


            Agni yang masih terduduk dan dengan pandangan kosong ke depan. Cakka…cakka…cakka… sebuah nama yang sedari tadi terngiang-ngiang dipikirannya. Seseorang yang mengisi hatinya belakangan ini, dan seorang itu juga yang manyakitinya kahir-akhir ini

“agni…” panggil seseorang, agni pun langsung menoleh kearah sumber suara tersebut. Dan dlihatnya cakka yang berdiri didepan pintu kelasnya yang kebetulah kosong

“kenapa?” Tanya agni jutek tanpa menatap cakka

“harusnya gue yang nanya sama lo, lo kenapa? Kok akhirakhir ini lo aneh banget?”

“….”

“ag, jawab”

“….”

“apa gue punya salah sama lo?”

“banyak” jawab agni yang masih jutek

“salah gue apa? Kasih tau gue, biar gue bisa instropeksi diri”

“pikir aja sendiri” jawab agni yang langsung meninggalkan cakka sendirian
“maaf kalo gue punya salah sama lo” guman cakka yang menatap kepergian agni
__skip__


@ pulang sekolah


            Agni yang sedari tadi melamun, ia sangat tidak fokus mendengarkan guru yang berceramah didepan kelas. Ia masih memikirkan seseorang yang tak lain adalah cakka

“ag, balik yuk” ajak ify kepada agni

”eh, emangnya udah pulang ya?” Tanya agni watados

“dari mana aja lo ag, dari tadi kali udah bel” jawab ify kelas, agni pun menyapu
pandangannya kearah kelas, memang kelas sudah kosong hanya ia dan ify yang masih
berada dikelas, agni pun nyengir

“yaudah, balik yuk” kata ify, agni pun hanya mengangguk. Ify dan agni berjalan beriringan menuju keluar sekolah

“ify..agni..” panggil seseorang, agni dan ify pun menoleh kearah sumber suara tersebut. Dilihatnya rio yang sedang berjalan kearah mereka, ternyata rio tak sendirian , ada cakka yang mengekorinya

“ngapain sih kak cakka pake ke sini segala” batin agni

“kenapa kak?” Tanya ify

“ayo balik” kata rio yang langsung menarik tangan ify, ify pun hanya pasrah. Sedangkan yang tersisa hanya cakka dan agni yang masih diam-diaman

“ag..” panggil cakka

“apa?” Tanya agni jutek tanpa menoleh kearah cakka

“lu kenapa berubah?”

“gue ga berubah, lonya aja yang berubah”

“maksud lo?” agni pun menghela nafasnya

“nova, siapa dia?” ketus agni

“eng..eng… dia bukan siapa-siapa gue” bantah cakka gugp

“gue tau kalo lo boong”

“iya.. dia…..


bersambung....